Senin 11 Dec 2017 06:21 WIB

Otoritas Saudi Segera Perbaiki Fasilitas Situs Suci

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Situs Arkeologi Jarash
Foto: Arabnews
Situs Arkeologi Jarash

IHRAM.CO.ID, MEKKAH -- Otoritas Arab Saudi segera memperbaiki dan meningkatkan fasilitas di situs-situs bersejarah. Sejumlah proyek sedang dirancang untuk mengembangkan bukit Jabal al-noor dan Jabal Thawr. Saudi Commission for Tourism and National Heritage (SCTH) menyampaikan proyek rehabilitasi itu dilakukan karena situs tersebut masih menjadi daya tarik besar. Peziarah datang dari seluruh penjuru dunia untuk mengunjunginya.

Jabal al-noor adalah bukit tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama. Sementara Jabal Thawr adalah tempat Nabi dan Abu Bakar bersembunyi dari musuh ketika migrasi ke Madinah. Ada dua situs lain yang ikut dalam proyek perbaikan, seperti Hudaybiyyah tempat Nabi Muhammad menandatangani gencatan senjata 10 tahun di Makkah. Juga jalan ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.

Setiap tahunnya, jumlah peziarah yang datang ke Saudi terus bertambah. Ada sekitar 20 juta pengunjung asing per tahun. Mulai dari pekerja, pengusaha hingga peziarah. Hampir 2,4 juta orang adalah jamaah haji. Tahun lalu, jumlah jamaah haji sekitar 1,9 juta orang. Arab Saudi berencana meningkatkan jumlah mereka mencapai 15 juta jiwa pada 2020 dan 30 juta pada 2030. Sehingga perbaikan infrastruktur haruslah digencarkan.

Seorang sumber dari SCTH menyampaikan mereka akan membangun bangunan di kaki gunung. "Kami juga akan membuat gedung untuk memamerkan barang antik di Mekkah, proyek ini akan segera direalisasikan," kata dia pada Saudi Gazette.

Warga setempat telah meminta otoritas untuk mengusir pekerja-pekerja asing yang mengambil keuntungan dari situs. Nasser Abdul Rahman yang tinggal di dekat Jabal Ghar Thawr mengatakan ada 10 pekerja ilegal tinggal di bukit.

"Mereka mengasong makanan di atas bukit dengan harga tinggi," katanya. Banyak pula pedagang-pedagang dan pengemis yang membanjiri situs tanpa pengamanan dari otoritas.

Juga yang mengatur generator listrik di atas bukit sehingga migran ilegal bisa menggelar lapaknya di sana. Mereka tidak bisa berbicara Arab dan hanya mengasong-asong dagangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement