IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Para pelaku travel Muslim sudah seharusnya peduli Palestina. “Travel Muslim harus peduli terhadap rakyat Palestina, khususnya yang terjadi saat ini. Yakni, pengakuan sepihak Amerika Serikat bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel, sehingga menimbulkan kemarahan umat Islam di berbagai penjuru dunia,” kata Chairman Indonesian Islamic Travel Muslim Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi saat ditemui di sela Aksi Indoesia Bersatu Bela Palestina di Monas Jakarta, Ahad (17/2).
Menurut Priyadi, setidaknya ada tiga alasan mengapa travel Muslim harus peduli Palestina. Pertama, Palestina, khususnya Masjid Aqsha merupakan salah satu destinasi wisata Muslim.
“Salah satu destinasi yang dijual oleh travel Muslim adalah wisata Muslim ke Masjid Aqsha yang merupakan masjid suci ketiga umat Islam, selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi,” ujar Priyadi yang juga chief executive officer (CEO) Adinda Azzahra Tour.
Ia menambahkan, “Mosok travel Muslim hanya sibuk menjual destinasi Masjid Aqsha, tapi tidak peduli Palestina? Ini ‘kan ibarat pepatah mau manisnya saja. Mereka meraih bisnis atau untung dari menjual trip ke Masjid Aqsha, tapi mereka tidak peduli terhadap nasib rakyat Palestina.”
Alasan kedua, rakyat Palestina adalah saudara Muslim bagi kaum Muslimin Indonesia. Termasuk di dalamnya para travel Muslim. “Sudah seharusnya kita peduli kepada sesama Muslim. Ibarat satu tubuh, kalau ada bagian yang sakit, maka yang lain ikut merasakannya,” tuturnya.
Ketiga, kata Priyadi, persoalan yang dihadapi bangsa Palestina saat ini juga merupakan persoalan kemanusiaan. Apa yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat terhadap Palestina merupakan pelanggaran kemanusiaan yang serius.
Hal ini juga bertentangan dengan UUD 45 yang menegaskan bahwa kemerdekaan merupakan hak segala bangsa. “Jadi, kita berdemo saat ini tidak hanya alasan agama, tapi juga alasan kemanusiaan,” papar Priyadi.
Lalu, apa bentuk kepedulian yang perlu dilakukan oleh travel Muslim untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap nasib Palestina? “Ada banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah mengambil bagian dalam aksi bela Palestina yang diadakan oleh MUI kali ini. Baik dalam bentuk terjun langsung melakukan aksi demo maupun membantu logistik untuk keperluan para peserta demo,” tuturnya.
Cara lainnya, kata dia, mengumpulkan bantuan untuk rakyat Palestina. Bantuan tersebut disalurkan melalui lembaga kemanusiaan yang terpercaya.
Tidak kalah pentingnya adalah memberikan informasi yang sebenar-benarnya mengenai keadaan Palestina, khususnya Masjid Aqsha, kepada masyarakat Indonesia. “Ini penting, agar masyarakat Indonesia, khususnya yang akan berkunjung ke Aqsha mengetahui informasi yang benar dan tidak ragu untuk berkunjung ke Masjid Aqsha,” ujarnya.
Hal ini sangat penting. “Kalau kunjungan wisatawan Muslim ke Masjid Aqsha berlangsung semarak, akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat Palestina, khususnya yang tinggal di wilayah tersebut,” paparnya.