IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kepala Otoritas Umum untuk Penerbangan Sipil (GACA), Abdul Hakim Al-Tamimi, mengumumkan bahwa pembukaan awal dan operasi pilot pada Bandara Internasional King Abdul Aziz yang baru di Jeddah akan dimulai pada Mei 2018. Pengumuman tersebut disiarkan di sela-sela Rekonstruksi Konferensi Wilayah Makkah pada Rabu (27/12) waktu setempat.
Al-Tamimi mengatakan, Bandara Internasional King Abdul Aziz adalah sebuah mega proyek karena mencakup terminal sebesar 810 ribu meter persegi. Bandara juga mencakup 200 loket yang dirancang untuk menyelesaikan prosedur perjalanan dan 80 loket dengan sistem self-service. Sementara jumlah pesawat yang bisa diterima bersamaan adalah 70 yang terhubung ke terminal serta 28 pesawat di jalanan aspal untuk kapal terbang.
"Transportasi udara adalah metode yang disukai untuk jamaah Umrah dan Haji, baik dari dalam maupun luar Kerajaan. Jumlah jamaah haji yang tiba dengan pesawat udara pada 2017 mencapai 1.648.906, sementara jumlah jamaah umrah yang tiba dengan pesawat udara pada 2017 mencapai 5.664.208," kata Al-Tamimi, dilansir dari Arab News, Kamis (28/12).
Dalam pidatonya, Al-Tamimi menekankan, pentingnya Bandara Internasional Taif yang baru. Yang mana, bandara itu akan mendukung Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah. Ia mengatakan, GACA telah menugaskan Bandara Internasional Taif yang baru ke sektor swasta. Bandara baru ini akan memberi kemudahan bagi pengunjung, jamaah umrah dan haji.
Menurutnya, bandara ini diperkirakan akan dibuka pada Desember 2020. Al-Tamimi juga merujuk pada kesepakatan GACA dengan pengembang Bandara Internasional Taif yang baru untuk mengembangkan terminal yang ada guna menampung jamaah haji dan umrah.
"Musim yang akan datang akan melihat sejumlah besar jamaah haji dan umrah datang ke Kerajaan melalui Bandara Internasional Taif," tambahnya.