IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sabtu, 30 Desember 2017 , merupakan hari bersejarah bagi Salama Utama Tour & Travel (Salama Utama). Perusahaan travel yang kantor operasionalnya di Kompleks DKI Bolk F 14-15, Joglo, Jakarta Barat itu memberangkatkan jamaah umrah perdana.
Sebanyak 10 jamaah umrah Salama Tour berangkat ke Tanah Suci dengan pesawat Saudi Airline dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, langsung ke Jeddah.
“Alhamdulillah, hari Ahad (31/12), jamaah umrah Salama Utama sudah tiba di Madinah. Mereka menginap di hotel bintang empat yang lokasinya dekat dengan Masjid Nabawi,” kata Direktur Utama Salama Utama, H. Khumaedi Soewardi dalam rilis yang diterima ihram.co.id, Ahad (31/12).
Ia menambahkan, seluruh jamaah sehat walafiat dan sudah dapat bercerita nikmatnya ibadah di Raudhah pada hari pertama. "Mereka sudah mulai mengirimkan foto-foto keceriaan dan nikmatnya beribadah di Masjid Nabawi," tuturnya.
Khumaedi Soewardi mengemukakan, pihaknya merasa lega dan bersyukur, pemberangkatan jamaah umrah perdana Salama Utama bisa berjalan dengan baik. Seperti diketahui, pada akhir Desember 2017 terdapat banyak isu simpang siur tentang penundaan keberangkatan dan gagal berangkatnya beberapa travel umrah.
"Hal ini sempat membuat jamaah kami resah dan berkali-kali meminta penjelasan. Bahkan sempat beredar isu bahwa Salama Utama termasuk yang menunda keberangkatannya. Terus terang kami ikut sport jantung menunggu tanggal keberangkatan itu,” tutur Khumaedi.
Ia menjelaskan, direksi dan komisaris Salama Utama, yakni H. Djedjep Suparman, H. Achmad Jauhari, H. Djudjun Herryman dan Rosman Effendi juga turut mengantarkan jamaah hingga pintu keberangkatan (departure gate). Bahkan mereka juga membantu untuk mendorong bagasi jamaah membantu proses land arrangement Jakarta dengan penuh semangat.
Di ruang tunggu pemberangkatan, kata Khumaedi, ia sempat berbincang-bincang dengan beberapa pengelola travel umrah dari Bogor dan Bandung, serta para jamaah dari Probolinggo, Jatim. “Secara umum, mereka berpendapat bahwa kepercayaan jamaah kepada travel umrah saat ini benar-benar berada di titik terendah,” ujarnya.
Selain itu, kecemasan terjadi di mana-mana. “Sehingga, banyak jamaah yang baru bersedia membayar lunas jika sudah terdapat foto copy stamp visa dan tiket atau mendapatkan jaminan keberangkatan dan jaminan uang kembali jika gagal berangkat,” tuturnya.
Hal ini, kata Khumaedi, cukup menyulitkan bagi penyelenggara ibadah umrah. “Kata kuncinya adalah kredibilitas dan integritas personal penyelenggaraannya, bukan nama travelnya. Hal ini dikarenakan mayoritas travel bermasalah yang heboh akhir-akhir ini juga telah memiliki izin Depag,” tegasnya.
Khumaedi mengemukakan, Salama Utama Tour & Travel dengan mengusung tagline, “Harga Rasional, Ibadah Maksimal dan konsep pelayanan Salamah al Amanah”, insya Allah akan selalu waspada dan hati -hati dalam memilih mitra kerja sama penyelenggaraan umrah. “Hal ini kami lakukan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepara para jamaah umrah Salama Utama,” paparnya.
“Insya Allah tahun 2018 kami akan mengeluarkan program Umrah Aman Biaya Rasional Ibadah Maksimal dengan biaya sekitar Rp 22, 5 juta. Adapun jadwal pemberangkatan dua kali setiap bulan,” kata Direktur Operasional Salama Utama, Rosman Effendi.