IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi rencana pemindahan keberangkatan jamaah haji asal Jawa Barat menuju Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka. Lukman mengaku masih meninjau perkembangan kesiapan sarana dan prasarana bandara yang rencananya akan mulai beroperasi pada Juni 2018.
"Tentu akan kita lihat perkembangannya, kapan mulai beroperasinya, kelengkapannya dan segala sesuatu yang terkait dengan standar minimal penetapan sebuah bandara," kata Lukman usai menghadiri acara peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama (Kemenag) ke-72 di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jumat (5/1).
Ia menerangkan, itu semuanya akan dikonsultasikan dengan Kementerian Perhubungan dan sejumlah maskapai. Menurutnya, dengan beroperasinya Bandara Kertajati dapat memudahkan para jamaah haji asal Jawa Barat untuk berangkat menuju tanah suci. Prinsip Kemenag, semakin banyak embarkasi maka semakin baik karena akan memudahkan jamaah haji.
"Semakin mendekatkan layanan jamaah kepada bentuk fasilitas pelayanan itu sendiri, kami akan semakin senang," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka dapat segera beroperasi pada Juni 2018. Bandara bertaraf Internasional tersebut sampai akhir Desember 2017, pembangunannya dari sisi darat sudah mencapai 85 persen.
Jika Bandara Kertajati sudah dibuka pada Juni 2018, maka para jamaah haji asal Jawa Barat dapat langsung berangkat menuju tanah suci melalui Bandara Kertajati, tanpa harus menuju Bandara Soekarno Hatta. PT BIJB selaku pelaksana pembangunan dan pengoperasian bandara telah menyatakan kesiapannya terkait pelayanan calon haji 2018.
Direktur PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra menyampaikan, pihaknya telah mempersiapkan fasilitas lounge haji dan umroh seluas 1.300 meter persegi. Fasilitas tersebut berada di lantai tiga area terminal bandara. Kemudian, untuk kesiapan lainnya seperti akses jalan non-tol, PT BIJB bersama Pemerintah Daerah Majalengka sudah memulai melakukan pengerjaan fisik.
"Akses itu mengambil jalan lurus sepanjang 1,8 kilometer. Sedangkan untuk akses tol Pemprov Jabar saat ini sedang melakukan pembebasan lahan sepanjang 3,8 kilometer. Akses tol tersebut nantinya akan terhubung langsung dengan Tol Cipali," kata Virda melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (6/1).
Ia menginformasikan, runway yang ukurannya harus 3.000 x 60 meter supaya bisa menampung pesawat berbadan lebar Seperti Boeing 777, saat ini sedang disiapkan Kemenhub selaku pelaksana pembangunan sisi udara. Pada Januari 2018, runway bandara sudah terbangun 2.500 meter dan sudah dilengkapi komponen lainnya untuk membantu penerbang melakukan prosedur terbang dan pendaratan.