IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Lebih dari 100 pria dan wanita Muslim peziarah dan pengunjung dari Jerman, Turki, dan Eropa di Museum Makam untuk Benda Antik dan Warisan pada Kamis (4/1). Mereka menyaksikan dan mendengarkan cerita tentang museum itu.
Para tamu itu hanyalah sebagian kecil dari jutaan peziarah dan pengunjung dari seluruh dunia yang ingin menemukan warisan Kerajaan yang kaya. Wisatawan itu ingin mempelajari kisah Makkah, kota tersuci Islam dan tempat suci yang paling suci, Kabah.
Dilansir dari Arab News, pada Jumat (5/1), pengunjung Makkah diperlakukan khusus di bawah payung pemerintah Saudi. Kerajaan berupaya melayani semaksimal mungkin para wisatawan dan semua peziarah ke negaranya.
Wisatawan dan peziarah bisa belajar ihwal bagaimana berdirinya museum itu dibawah kekuasaan almarhum Raja Abdul Aziz. Dahulu, museum itu menjadi istana untuk menjamu para tamu raja.
Para wisatawan dan peziarah juga dapat mengetahui alasan istana itu diubah menjadi museum yang menyimpan warisan Makkah. Serta, bagaimana pesan Nabi Muhammad SAW muncul di Makkah untuk mempersatukan firman Allah, bagaimana negara-negara Islam (di masa lalu) dan negara Saudi (sampai sekarang) telah mengabdikan diri untuk melayani Dua Masjid Suci dan pengunjung mereka.
Direktur Jenderal Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH) di Makkah, Faisal Al-Sharif menekankan, berdasarkan instruksi dari presiden SCTH, Pangeran Sultan bin Salman, museum publik dan pribadi akan membuka diri bagi pengunjung ibukota. Al-Sharif mengaku, telah berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah, melalui perusahaan umrah dan penyelenggara perjalanan wisata.
"Museum Makkah membuka pintunya bagi pengunjung dan peziarah di pagi hari dan malam hari. Spesialis dari SCTH dan pemandu wisata yang diberi lisensi oleh SCTH menangani penjelasan tentang segala hal di museum," tutur dia.