IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta bersama Pemerintah Kota Yogyakarta menyelenggarakan taaruf dan pembinaan bagi calon jamaah haji asal Kota Yogyakarta yang akan berangkat pada tahun 1439 H atau tahun 2018. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (10/1) pagi, bertempat di Masjid Pangeran Diponegoro ini dimaksudkan sebagai pembekalan bagi Jamaah Haji, baik pembekalan secara fisik maupun mental selama masa menunggu keberangkatan.
Tujuannya, agar seluruh jamaah haji bisa terbina, terlayani, dan terlindungi dengan baik. "Secara regulasi kan ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup sehingga jangan sampai yang sekali ini gagal. Perlu persiapan yang serius dan matang sehingga jamaah bisa beribadah dengan nyaman, tenang, makbul, dan mabrur," kata Kepala Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Sigit Warsita,
Menurut dia, pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jamaah haji sangat penting karena banyaknya problematika yang akan ditemui jamaah selama menjalankan rukun Islam kelima tersebut di Tanah Suci nanti. Problematika pelayanan antara lain profil jamaah haji dengan jumlah besar yang sangat beragam, selain itu ibadah haji melibatkan banyak pihak, baik dari instansi pemerintahan di Indonesia maupun mitra kerja di Arab Saudi dan sering kali terjadi perbedaan kebijakan antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
Jamaah haji Kota Yogyakarta sendiri pada tahun ini berjumlah 489 orang. Dijadwalkan jamaah akan bertolak menuju Tanah Suci pada Juli dan Agustus mendatang dan kembali pada September dan Oktober dengan masa tinggal di Arab Saudi selama 41 hari.
Selama masa tunggu, Kemenag dan Pemerintah Kota Yogyakarta secara rutin menyelenggarakan kegiatan pembinaan. Rencananya, pembinaan akan dilaksanakan sebanyak lima kali. "Selain pembinaan yang bersifat teknis dan kesehatan fisik, nanti juga akan diberikan pembinaan terkait kesehatan psikologis," ucap Sigit.
Sementara, dr Okto Heru Santosa selaku Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengatakan, pelaksanaan ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang matang agar jamaah dapat beribadah secara sehat. Sehingga, waktu tunggu yang panjang ini perlu dimanfaatkan oleh jamaah untuk mempersiapkan diri, terutama dari segi kesehatan agar memenuhi kriteria istithaah kesehatan.
Pembinaan kesehatan dilakukan antara lain melalui penyuluhan kesehatan, pengukuran kebugaran, dan melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) Haji. "Perlindungan kesehatan dilakukan antara lain melalui vaksinasi, baik vaksinasi meningitis maupun vaksinasi lainnya yang dianjurkan agar jamaah terhindar dari penyakit menular yang mungkin terbawa dari Tanah Suci," kata dia.