IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan estimasi jumlah calon haji musim haji tahun 2018 sebanyak 777 orang, atau meningkat dari tahun sebelumnya 653 orang.
"Estimasi jumlah kuota calon haji tersebut bisa saja bertambah hingga mencapai 800 orang calon haji," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Jumat.
Dengan tingginya estimasi calon haji tersebut diharapkan tahun ini jemaah bisa diberangkatkan dalam dua kelompok terbang (kloter), untuk memudahkan pembinaan serta pengawasan jemaah.
Dikatakan, estimasi 777 orang calon haji tahun ini termasuk beberapa orang calon haji tunda tahun 2017, karena berbagai alasan dan 24 orang calon haji cadangan yang sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 2017.
Jamaah yang sudah lunas BPIH namun menunda keberangkatan karena kendala kesehatan atau lainnya, tahun ini dipastikan bisa berangkat asalkan tidak ada kendala kesehatan atau alasan lainnya. "Untuk jemaah yang sudah lunas membayar BPIH tahun 2017, dengan besaran sekitar Rp 38 juta lebih, akan menyesuaikan jika ada kenaikan tahun ini. Kalau BPIH ditetapkan sama dari tahun kemarin, jemaah tidak perlu melakukan penambahan lagi," katanya.
Buhanul mengatakan, untuk mempersiapkan keberangkatan jemaah haji musim haji 2018, Kemenang saat ini sedang menghimpun bukti setor merah untuk diserahkan ke Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, kemudian diteruskan ke pemerintah sebagai data valid jemaah yang akan bertangkat tahun ini.
Menurutnya, jemaah dengan nomor porsi yang masuk dalam kuota estimasi tersebut, sudah diinformasikan secara tertulis dan meminta kepada calon haji untuk berkoordinasi dengan Kemenag agar berbagai persyaratan administrasi bisa dilengkapi atau perlu diperbaiki.
"Kami juga telah menyarankan kepada semua calon haji untuk mulai membuat paspor sendiri agar tidak sibuk menjelang keberangkatan. Kami tetap akan mengganti biaya paspor yang dikeluarkan jemaah," katanya.
Menyinggung tentang pemberian manasik haji, Kemenag masih menunggu penjadwalan yang jelas, namun pihaknya sudah mulai melakukan langkah-langkah persiapan dengan menginventarisasi data-data jemaah guna memudahkan pembagian wilayah saat pemberian manasik.
"Untuk besaran BPIH tahun ini, kita masih menunggu Keppres sehingga kita tidak bisa memprediksinya. Harapannya penetapan BPIH tahun ini tidak terlalu jauh dari tahun sebelumnya," katanya.