Rabu 24 Jan 2018 22:27 WIB

Menikmati Ibadah Umrah karena Berkah Palu Berzikir

Keinginan untuk umrah memang pernah terbayangkan karena ekonomi pas_pasan.

jamaah umrah sedang di Tanah Suci, Arab Saudi. (ilustrasi)
Foto: dok.maktour
jamaah umrah sedang di Tanah Suci, Arab Saudi. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, PALU -- Dua warga Kota Palu dari keluarga tidak mampu akhirnya menikmati ibadah umrah ke Mekkah dan Madinah. Hal ini setelah mendapatkan penghargaan dari kegiatan Palu Berzikir yang dilaksanakan Yayasan Insan Cinta Indonesia, beberapa waktu lalu.

Mereka adalah Mahdi Ahmad (50), guru honor di SMK Al Amin Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala dan Ani Abd Rasyid (60) ibu rumah tangga asal Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Ani Abd Rasyid menuturkan dirinya merasa tidak percaya, jika diumur yang sudah lanjut usia, masih bisa diberikan kesempatan untuk beribadah ke tanah suci. "Saya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus suami yang bekerja sebagai penjaga masjid," kata Ani di Palu, Selasa.

Dia mengatakan hidup dalam kondisi pas-pasan, bersama suami yang 12 tahun bekerja sebagai penjaga masjid, membuatnya tidak pernah mengeluh. Keinginan untuk umrah, memang pernah terbayangkan, tetapi itu merupakan hal yang tidak mungkin dengan kondisi ekonomi keluarga yang kurang.

"Kala itu, ada panggilan untuk ikut zikir akbar bersama ustad Arifin Ilham. Saya dan keluarga ikut, disuruh bawa kartu tanda penduduk (KTP), jika ingin mengikuti program ibadah umrah," tuturnya.

Dirinya mengikuti apa saja yang menjadi syarat tersebut. Disaat sementara berzikir, dirinya diberitahu sang anak, bahwa namanya keluar sebagai sebagai pemenang, ibadah umrah yang dibiayai oleh pelaksana zikir akbar itu.

"Saya kaget dan tidak percaya, tapi itu rahasia Allah SWT. Mungkin rezeki umrah saya, diberikan melalui ibu Nilam Sari (pendiri Yayasan Insan Cinta Indonesia)," katanya berurai air mata.

Rasa syukur pun, tidak henti-hentinya diucapkan ibu dari tujuh anak dan 15 cucu itu. Bahkan dirinya tidak pernah mengenal dan mengetahui, siapa sebenarnya yang ikhlas memberikan hadiah untuk ibadah umrah ke tanah suci itu, hingga bertemu pendiri Yayasan Insan Cinta Indonesia.

Hal senada dikatakan Mahdi Ahmad bahwa dirinya tidak pernah membayangkan untuk menunaikan ibadah umrah. Awalnya dirinya hanya membantu menyebarkan informasi, tentang kegiatan Palu berzikir di wilayahnya, khususnya di Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala.

Guru Honorer di SMK Al Amin Wani itu menuturkan, dirinya didatangi sahabatnya untuk dimintai tolong menyebarkan informasi zikir yang dipimpin oleh ustad Arifin Ilham.

"Karena dimintai tolong untuk kegiatan ibadah, saya melaksanakan dengan ikhlas dan tanpa meminta imbalan apa pun," ujarnya.

Bagi Mahdi, hadiah umrah itu merupakan jawaban dari doa-doanya selama ini, yang sangat ingin mengunjungi tanah suci.

"Walaupun saya miskin, saya tetap berdoa dan berharap untuk bisa beribadah ke tanah suci. Alhamdulillah itu diijabah Allah SWT, melalui perantara ibu Nilam Lawira," ujarnya.

Yayasan Insan Cita Indonesia (ICI) memberangkatkan lima warga Provinsi Sulawesi Tengah sebagai jamaah umrah di awal tahun 2018.

Mereka adalah Mahdi Ahmad (50) dan Ani Abd Rasyid (60) dari Kota Palu serta Faridah (39) dari Kabupaten Parigi Moutong, serta dua orang pendamping. Sesuai rencana, peserta umrah akan berangkat dari Kota Palu, Selasa (23/1) dan kembali tiba di Palu tanggal (1/2).

Yayasan Insan Cinta Indonesia didirikan di Kota Palu pada Mei 2017 lalu, dengan pendiri Nilam Sari Lawira. Nilam Sari merupakan akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement