IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Pesta-pesta untuk merayakan perceraian sedang menjadi tren di Arab Saudi. Pegiatnya mengatakan ini tanda bahwa perempuan yang bercerai sudah lebih diterima di masyarakat.
Dulu, janda termarjinalkan. Mereka dianggap tidak lagi pantas dengan pernikahan. Namun pada 2017, angka perceraian terus meningkat. Sehingga semakin banyak perempuan yang saling menguatkan.
Mereka tidak perlu lagi khawatir akan stigma buruk di masyarakat. Mereka lebih diterima dan bisa menjalani kehidupannya lagi seperti biasa. Termasuk jika ingin menikah lagi.
Dalam beberapa tahun terakhir, perayaan saat bercerai mulai jadi kebiasaan. Meski banyak pihak mengkritiknya karena tidak ada yang bisa dirayakan dari sebuah perpisahan.
Sementara mereka yang menjalankan percaya bahwa cerai adalah cara mendapatkan keadilan dan kebahagiaan. Ada perempuan yang selama dalam pernikahan merasakan penyiksaan dan kekerasan.
Seorang mahasiswa Master King Abdulaziz University, Amani Al-Ghoraibi pernah menghadiri sebuah pesta perceraian. "Pesta tante saya, ia merasa lega karena sudah bercerai," kata dia pada Arab News, Selasa (30/1).
Tantenya menyewa sebuah kabin di pengingapan dan mengundang seluruh keluarga untuk beberapa hari. Ada makan-makan dan keluarga membawakannya kue. Pada dasarnya, keluarga hadir untuk memberikan dukungan agar ia tak merasa sendirian.