Kamis 08 Feb 2018 08:01 WIB

Mengunjungi Istana Batu Al Farid di Madayin Saleh

Istaa dipahat pada batuan independen dan tidak seperti yang lainnya di Madayin Saleh.

istana Al Farid di Madayin Saleh.
Foto: Al arabiya
istana Al Farid di Madayin Saleh.

IHRAM.CO.ID, Istana unik ini, yang paling terkenal dari façades batu Al-Ula, di Madayin Saleh, sebenarnya disebut "Al-Farid" (satu yang unik). Da memang bangunan ini benar-benar unik dibandingkan dengan sisa istana yang diukir di sekitar pegunungan. Mengapa? Karea dipahat pada batuan independen dan tidak seperti yang lainnya di Madayin Saleh.

photo
Bangunan istana batu Al Farid.
Istana batu ini memiliki  bangunan yang sangat besar, yang berisi prasasti, diukir dengan presisi tinggi.  Jadi jelas merupakan bangunan yang berbeda,  yani berbeda dari 153 banguan berbatu lainnya yang terletak di Madayin Saleh, yang sebelumnya dikenal dengan kota batu itu.

Istana ini berisi sejumlah kolom di pintu masuk, dan juga memiliki gambar beresolusi tinggi. Bangunan tersebut telah menimbulkan perdebatan di kalangan arkeolog, beberapa yang mengatakan bahwa hal itu akan kembali ke masa Sumadian. Sementara pihak yang lain percaya bahwa ini hasil karya orang Nabate berhasil melakukannya.

Istana dan "orang Thamudia"

Profesor Ahmed Al-Abboudi, profesor di Fakultas Pariwisata dan Purbakala Saudi, mengatakan bahwa istana memang unik atau tidak seperti bangunan istana lainnya,yang diukir di batu. Dan tempat ini bukanlah tempat pemakaman seperti yang dipikirkan beberapa orang. “Gagasan tentang situs tersebut sebagai pemakaman tidak sesuai dengan studi yang dibuat tentang sejarahnya,” tambahnya.

Dia menunjukkan bahwa orang-orang Thamud adalah mereka yang dahulu menduduki tempat-tempat itu. Namun kemudian mereka dieksploitasi oleh orang-orang Nabasia yang mengikutinya. Dan semua peradaban itu memanfaatkan lokasi tersebut.

Al-Abboudi mengatakan bahwa perdebatan masih berlanjut tentang siapa yang mendiami situs-situs ini dan siapa yang menciptakannya. Namun memang tidak cukup bukti siapa pembangunnya.

Lebih lanjut Al-Abboudi mengatakan bahwa mereka yang menganggap istana unik itu sebagai kuburan karena beberapa tulisan yang digunakan oleh orang-orang Nabasia. Mereka menganggapnya tidak masuk akal bila itu berkenaan dengan nama istana. Jadi ini adalah pandangan lain yang menganggap Al-Farid sebagai sebuah bukti membuatnya kontradiktif dengan situs pemakaman.

Al-Abboudi mengatakan bahwa dia yakin bahwa hipotesis yang benar adalah bahwa batu-batu Madayin Saleh termasuk dalam situs orang-orang Thamodian. Merekalah yang mengukir rumah di pegunungan, seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadis Nabi.

Orang-orang Nabate adalah pengembara seperti yang dijelaskan oleh Alexander Agung asal dari peradaban Makedonia itu. Merekalah mengambil alih lokasi itu serta kemudan mengubahnya menjadi pemakaman.

photo
Istana batu Al Farid dari sudut yang lain.

Berdasarkan hal tersebut, menjadi tidaklah masuk akal untuk mengaitkannya dengan Nabatea, yang sejarahnya mendekati era Thamodian. Istana yang unik ini ditandai dengan batu pasir raksasa ini yang tetap menjadi fokus pengunjung untuk mencinta peninggalan semacam ini.

Sebuah mahakarya arsitektural

photo
Situs Madayin tampak dari udara.

Fotografer Madany Cindy kepada AL Arbaiya menunjukkan bahwa ia berhasil mengambil gambar berbagai gambar istana unik itu dari berbagai sudut. Dia kemudioan menyoroti kehebatan bangunannya yang indah. Dan inilah yang telah menarik perhatian para fotografer dan pengunjung ke situs tersebut.

“ Tidak ada yang bisa mengunjungi Madayin Saleh tanpa berfoto dengan baik di istana itu,” katanya.

sumber : Al Arabiya.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement