Senin 26 Feb 2018 12:57 WIB

Bandara Jeddah yang Baru Mulai Dibuka Terbatas pada Mei

Bandara ini diharapkan dapat melayani lebih dari enam juta penumpang setiap tahunnya.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Antrean jamaah haji di loket imigrasi bandara internasional King Abdulaziz Jeddah, Saudi Arabia (Ilustrasi)
Foto: Mast Irham/EPA
Antrean jamaah haji di loket imigrasi bandara internasional King Abdulaziz Jeddah, Saudi Arabia (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Bandara Internasional King Abdulaziz yang baru di Jeddah, Arab Saudi, akan dibuka secara terbatas pada Mei mendatang. Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) telah mengonfirmasi hal tersebut kepada Emir Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal.

Dalam sebuah pertemuan baru-baru ini, kepala GACA Abdul Hakeem Al-Tamimi mengatakan kepada Pangeran Khaled Al-Faisal bahwa otoritasnya berkomitmen untuk jadwal pembukaan bandara tersebut. Dia mengatakan, pengerjaan proyek tengah berlangsung sesuai dengan jadwal. "Manajemen dan operasi bandara akan segera ditawarkan kepada perusahaan lokal dan internasional," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Pangeran Khaled Al-Faisal memberi penjelasan tentang kemajuan pekerjaan di bandara termasuk kompleks lounge, pusat transportasi umum dan stasiun Kereta Haramain yang menghubungkan bandara ke Makkah, Madinah dan Rabigh.

Tamimi mengatakan, baru-baru ini GACA membatalkan kontrak dengan konsorsium Changi Airports International dan Saudi Naval Support Company untuk mengelola dan mengoperasikan bandara.

"Prosedur ini tidak akan memengaruhi kerangka waktu yang ditetapkan untuk pembukaan awal dan operasi eksperimental bandara," kata Tamimi, dilansir dari Saudi Gazette, Senin (26/2).

Pertemuan tersebut juga membahas Bandara Gonfodah, yang akan ditawarkan kepada kontraktor dalam waktu 60 hari. GACA telah menerima lahan proyek tersebut di sebelah utara kota dengan luas 24 juta meter persegi.

Pangeran Khaled Al-Faisal juga memberi penjelasan singkat tentang kemajuan pekerjaan di bandara baru Taif. Pekerjaan yang dimulai pada September lalu itu diharapkan selesai pada 2020.

 

Bandara, yang berjarak sekitar 40 km ke arah timur laut dari Taif dan 117 km dari Makkah itu, memiliki luas 48 juta meter persegi dan diharapkan dapat melayani lebih dari enam juta penumpang setiap tahunnya. Di samping, ditambah 1,5 juta jamaah yang akan menggunakan Terminal haji dan umrah yang terhubung ke bandara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement