Rabu 28 Feb 2018 10:34 WIB

Asphurindo: Saat Sa'i Harusnya Fokus pada Allah SWT

Jamaah seharusnya fokus pada Allah SWT saja dan tidak melakukan hal keduniawian.

Siluet jamaah ber-sa'i di antara Safa dan Marwah. (ilusrasi).
Foto: Khalil Hamra/AP
Siluet jamaah ber-sa'i di antara Safa dan Marwah. (ilusrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kontroversi bernyanyi saat sa'i menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Indonesia. Setelah sebelumnya ada yang membaca Pancasila antara Shafa dan Marwah, kini segelintir jamaah asal Indonesia menyanyikan lagu ‘Ya Lal Wathan’ di tengah kerumunan jamaah lain dari seluruh dunia.

Ketua Umum Asphurindo, Syam Resfiadi menyayangkan hal ini. Meski ia menyampaikan dalam melakukan Tawaf dan sa'i tidak dilarang membaca doa dalam bahasa adapun dan doa adapun.

"Hanya saja, ada adab sopan santun di hadapan Allah SWT, bahwa tidak pantas melakukan bacaan-bacaan selain doa dan dzikir," kata dia pada Republika, Kamis (28/2). Menurutnya, jamaah seharusnya fokus pada Allah SWT saja dan tidak melakukan hal keduniawian.

Dikhawatirkan ibadah akan tercemari oleh hal yang tidak bernilai ibadah. Terkait fenomena bernyanyi, meneriakkan slogan hingga deklarasi yang dilakukan kerumuman jamaah asal Indonesia, Syam mengatakan mereka telah digoda hawa nafsu.

"Mereka digoda nafsu agar menjadi sukses dengan slogan-slogan travel mereka, bukan dengan pertolongan dari Allah SWT," katanya. Seharusnya orang beriman dan sholeh tidak akan melakukan hal-hal yang sifatnya keduniaan di dalam pelaksanaan umrah dan haji.

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel sempat menyampaikan bahwa insiden di Mas'a (tempat sai) berpotensi mengganggu hubungan diplomatik Indonesia-Arab Saudi. Aktivitas bernyanyi bersama tersebut telah menganggu kekhusukan ibadah dan dzikir jamaah lain yang tak hanya dari Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement