Selasa 27 Mar 2018 07:39 WIB

Kemenag Sulsel Jemput Bola Pengurusan Paspor Calhaj

Calhaj tidak perlu lagi pulang-balik dari daerahnya untuk mengurus ke Makassar.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sedang mendata paspor calon jamaah haji.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sedang mendata paspor calon jamaah haji. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MAKASSAR - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan melakukan jemput bola atau turun langsung ke sejumlah kabupaten/kota di Sulsel untuk melayani pengurusan paspor bagi para calon jemaah haji (CJH) 2018. Kegiatan atau program layanan yang diberikan ini merupakan hal baru dan mungkin yang pertama di Indonesia.

"Jadi pada 2018 ini, kita akan turun ke kabupaten/kota untuk melayani pengurusan paspor. Kita tentunya berkoordinasi dengan pihak imigrasi dalam program layanan ini," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel, Kaswad Sartono, Selasa (27/3)

Dirinya berharap, dengan layanan jemput bola ini akan memberikan kemudahan bagi para CJH. Ini karena, calhaj tidak perlu lagi pulang-balik dari daerahnya untuk mengurus ke Makassar yang tentunya membutuhkan waktu, dana dan tenaga.

Ia menjelaskan, program Kemenag Sulse berkoordinasi dengan pihak imigrasi ini rencananya melakukan pelayanan sistem mobile unit. "Jadi misalnya dari Kepulauan Selayar, tidak perlu lagi harus menempuh perjalanan jauh ke Makassar untuk pengurusan paspor," jelasnya.

Terkait kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2018 sebesar 0,9 persen, dirinya mengaku, meski secara angka naik, namun pada dasarnya jamaah haji akan mendapatkan layanan yang jauh lebih besar dari jumlah kenaikan yang harus dibayarkan tersebut. Adapun peningkatan layanan yang akan diberikan bagi para jamaah itu di antaranya terkait biaya konsumsi atau makan di Mekkah yang tahun ini jauh lebih banyak.

Dikatakan dia, jika tahun sebelumnya, jamaah itu hanya diberikan makan sebanyak 25 kali di Makkah namun tahun ini mengalami kenaikan jatah makan yang begitu tinggi yakni 40 kali. Selain itu, pada pelaksanaan tahun sebelumnya itu jamaah hanya menggunakan tas jinjing namun tahun ini sudah lebih mewah dengan sebuah koper yang tetap bisa digunakan meski telah melaksanakan ibadah haji.

Selanjutnya fasilitas layanan lainya yakni dengan keberadaan petugas yang disiapkan mengawal dan memantau para jamaah di Mina. Begitupun dengan biaya pengurusan paspor sebesar Rp 355 ribu, kata dia, juga akan dikembalikan ke jamaah haji jika sudah berangkat ke Tanah Suci.

Untuk biaya haji sendiri dibagi dalam tiga tujuan yakni untuk membiayai penerbangan, penginapan atau akomodasi dan Living Cost. Jadi artinya kebutuhan diluar yang tiga itu maka akan ditanggung atau disubsidi dari dana haji.

"Kami juga menyiapkan layanan maksimal sejak jamaaah masuk di asrama yakni pemberian jatah makan secara rutin, begitupun dengan biaya pengangkutan jamaah dari Mekkah-Madinah untuk beribadah di Masjidil Haram juga semakin ditingkatkan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement