IHRAM.CO.ID, KENYA -- Kedutaan Besar Arab Saudi di Kenya menegaskan Muslim asal negara tersebut tetap bisa beribadah haji pada 2018 meskipun ada hutang 23 juta shilling Kenya (sekitar Rp 31 miliar) pada Arab Saudi. "Muslim Kenya akan melanjutkan kewajiban keagamaan tahunan ini, haji, meskipun ada utang 23 juta shilling Kenya," kata Duta Besar Saudi Mohamed Abdulghani Khayat dilansir di The Star Kenya, Rabu (11/4).
Khayat menegaskan, hutang itu adalah milik agen perjalanan swasta Arab Saudi. Dia menjelaskan, hutang itu disebabkan misi haji di Kenya gagal mengirim uang kepada mitra Saudi tahun lalu. Uang tersebut berasal dari calon jamaah haji yang diperuntukkan memfasilitasi transportasi dan akomodasi.
Khayat mengatakan, hutang itu menempatkan partisipasi ibadah tahunan asal Kenya dalam bahaya. Kendati demikian, dia menegaskan, pemerintah Arab Saudi tidak menghalangi calon jamaah haji asal Kenya berziarah ke Tanah Suci tahun ini.
"Tidak ada yang menghalangi jamaah Kenya melakukan ziarah mereka. Jika ada tuntutan itu berasal dari agen-agen haji," ujar dia.
Khayat menegaskan, kedutaan besar seluruh dunia tidak memungut biaya visa dari para jamaah. Selain itu, dia melanjutkan, pemerintah Saudi tidak membebankan biaya untuk penerbitan visa haji.
Dikatakan Khayat, uang yang dibayar para calon jamaah dihabiskan untuk pengaturan pemesanan, biaya agen, biaya dokumentasi, tiket pesawat, hotel, makanan dan transportasi dari Kenya sampai kembalinya para jamaah. Bahkan, ada jamaah haji yang mengadu ihwal tingginya biaya haji dari Kenya. Namun, biaya itu tak sepadan dengan fasilitas yang jamaah haji terima.
Menurut Khayat, hal itu disebabkan, ongkos haji telah disalahgunakan pada proliferasi agen-agen haji di Kenya. Pada 2015, biaya untuk perjalanan lengkap tak lebih dari 200 ribu shilling Kenya (sekitar Rp 27 juta). Namun, saat ini biaya lebih dari 400 ribu shilling Kenya (sekitar Rp 54 juta).
Khayat mengatakan, pemerintah Arab Saudi memberi 6.000 kuota haji asal Kenya pada 2018. Sementara tahun lalu, hanya ada 4.000 slot untuk calon jamaah haji asal Kenya.
Wakil Ketua Misi Haji Kenya Hussein Shariff Omar mengakui, adanya hutang itu. Namun, dia membantah, angka yang disebutkan Kedutaan Besar Saudi di kenya. Pun ia tak menyebut besaran utang itu. "Ada hutang, tetapi tidak sebesar itu," kata dia.
Omar mengatakan, hutang itu berasal dari beberapa agen yang kliennya gagal membayar seluruh jumlah karena kendala keuangan. Dia mengaku, telah meminta masing-masing agen membayar utang itu. "Masalah ini sedang ditangani dan akan diselesaikan," ujarnya.