IHRAM.CO.ID, JEDDAH - Orang-orang di wilayah Makkah, khususnya Jeddah, menantikan pembukaan Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA), gerbang utama ke tanah suci. Bandara baru, yang didirikan dengan biaya total miliar 36 real, seharusnya beroperasi di awal tahun ini tetapi pembukaanya telah ditunda.
Menurut Saudi Gazette, eksperimental operasi bandara akan mulai dari 1 Mei sementara pembukaan resmi ditetapkan untuk Januari 1, 2019. Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) telah merilis foto-foto baru KAIA, menyoroti fasilitas mutakhir bandara itu
Bandara Jeddah dirancang untuk mengakomodasi lebih dari 80 juta penumpang setiap tahun. Orang-orang berharap bahwa bandara baru akan memenuhi harapan dan aspirasi mereka dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang lebih baik.
Selain sebagai pintu gerbang utama atau peziarah yang datang untuk melakukan haji dan umrah dari seluruh dunia, KAIA memainkan peran penting dalam menyediakan tujuan domestik dan internasional. Di bandara baru menyediakan lebih banyak ruang untuk penumpang dan maskapai penerbangan.
"Ini diatur untuk menjadi pusat ekonomi dan landmark budaya yang luar biasa di Kerajaan. Ini akan meningkatkan pembangunan sosial, ekonomi dan komersial negara itu di tahun-tahun mendatang, "kata seorang analis bisnis.
Bandara akan dioperasikan oleh GACA dari Mei sebelum diserahkan ke perusahaan khusus untuk operasi dan pemeliharaan. GACA secara tiba-tiba membatalkan perjanjian dengan konsorsium atau Changi Airports International dan Saudi Marine Support Company dan memutuskan untuk memberikan kontrak untuk perusahaan pengelola bandara yang lebih baik.
Langkah ini telah mengecewakan warga Jeddah yang berpikir itu akan mempengaruhi reputasi dan layanan bandara. GACA telah menghilangkan ketakutan mereka dengan mengatakan bahwa manajemen bandara akan segera diserahkan kepada perusahaan baru.
Operasi eksperimental bandara akan dimulai pada awal Mei dengan delapan penerbangan Arab Saudi Airlines setiap hari. Jumlah penerbangan akan ditingkatkan sambil memastikan kesiapan penuh bandara untuk operasi total.
Terminal baru bandara ini meliputi area seluas 670.000 meter persegi. Ini memiliki 46 jembatan udara bagi penumpang untuk naik ke pesawat. Ini pun masih akan ditingkatkan menjadi 96 jembatan pada tahap selanjutnya. Bandara baru Jeddah ini dirancang untuk menyambut pesawat besar seperti A380.
Proyek bandara termasuk hotel bintang lima, pusat perbelanjaan, sistem transportasi umum, pusat komunikasi canggih, stasiun kereta api untuk Kereta Kecepatan Makkah-Madinah dan 60 km atau sabuk konveyor bagasi.
"Bandara baru memiliki sistem keamanan dan kontrol paling canggih di samping jaringan jalan dan terowongan," kata seorang pejabat GACA.
Bandara saat ini menjadi tuan rumah lebih dari 60 maskapai penerbangan domestik dan internasional di terminal penumpang dan kargo, termasuk maskapai penerbangan nasional Saudi Arabian Airlines. Pada 2016, bandara itu menangani 31 juta penumpang.