Senin 23 Apr 2018 19:03 WIB

YLKI: Jangan Paksakan Bandara Kertajati Jadi Embarkasi Haji

Aspek keselamatan penerbangan tidak boleh diabaikan.

Foto udara landasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (17/4). PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pengembangan landasan pacu (runway) yang mencapai 3.000 x 60 meter di BIJB akan rampung pada Oktober mendatang.
Foto: Raisan Al Farisi/Antara
Foto udara landasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (17/4). PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pengembangan landasan pacu (runway) yang mencapai 3.000 x 60 meter di BIJB akan rampung pada Oktober mendatang.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi berharap Bandar Udara Kertajati di Jawa Barat tidak dipaksakan sebagai embarkasi haji tahun ini jika infrastruktur utamanya belum siap.

"Demi keamanan dan kenyamanan calon jamaah haji dan juga demi keselamatan penerbangan, pemerintah jangan memaksakan diri menjadikan Bandara Kertajati sebagai embarkasi haji pada tahun ini," kata Tulus di Jakarta, Senin (23/4).

Dia mengatakan panjang landasan pacu pesawat berbadan lebar setidaknya 3.000 meter. "Mengingat panjang runway hanya mencapai 2.500 meter saja sedangkan untuk mengangkut calon jamaah haji diperlukan pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A330 atau Boeing 777," katanya.

Maka, kata dia, target menjadikan Bandara Kertajati sebagai embarkasi haji harus dikaji ulang. Menurut dia, aspek keselamatan penerbangan tidak boleh diabaikan.

photo
Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

"Maskapai jangan dipaksa dengan rekayasa teknis agar penerbangan bisa transit dulu di Soekarno-Hatta atau Kualanamu untuk mengisi bahan bakar. Itu hal yang tidak efisien baik dari sisi biaya dan waktu penerbangan," kata dia.

Tulus menawarkan solusi jika Kertajati ingin menjadi embarkasi haji, yaitu pemerintah/Kemenhub memperpanjang runway terlebih dulu, minimal menjadi 3.000 meter. "Tidak ada kompromi untuk aspek kenyamanan, keamanan dan keselamatan penerbangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement