Senin 07 May 2018 05:03 WIB

Kemanag Paparkan Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2018

17 Juli pemberangkatan pertama gelombang I dari Indonesia ke Madinah.

Wukuf di padang Arafah, nampak latar belakang Jabal Rahmah
Wukuf di padang Arafah, nampak latar belakang Jabal Rahmah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA Direktur Jenderal Penyelenggaraan haji dan Umrah (PHU), Nizar Ali. memaparkan Rencana Perjalanan Haji 2018 pada perwakilan Kanwil Kemenag daerah dan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pemaparan dilakukan dalam kegiatan Muzakarah Perhajian Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Kemenag merancang RPH 2018/1439 H untuk memetakan dan menjadwalkan kegiatan ibadah haji. Calon jamaah haji memulai ritual haji pada 16 Juli 2018. Saat itu calon jamaah masuk ke asrama haji.'' kata Nizar.

Pada 17 Juli, pemberangkatan pertama gelombang I dari Indonesia ke Madinah. Sementara pada 29 Juli, akhir pemberangkatan gelombang I dari Indonesia ke Madinah.

Pada 26 Juli, masa awal pemberangkatan gelombang I dari Madinah ke Makkah menggunakan bus. Pada 8 Agustus, akhir pemberangkatan gelombang I dari Madinah ke Makkah.

Kemudian, pemberangkatan pertama gelombang II dimulai pada 30 Juli 2018. Golombang II bertolak dari Indonesia ke Jeddah. Pada 15 Agustus, akhir pemberangkatan gelombang II dari Indonesia ke Jeddah.

Pada 20 Agustus, Wukuf di Arafah. Namun, rencana tersebut menyesuaikan dengan keputusan Kerajaan Arab Saudi. Kemudian, pada 21 Agustus Hari Raya Idul Adha 1439 H. Pada 22-24 Agustus Hari Raya Tasyrek.

Pemulangan dimulai pada 27 Agustus, yakni gelombang I dari Jeddah ke Indonesia. Pada 8 September, akhir pemulangan gelombang I dari Jeddah ke Indonesia.

Pada 31 Agustus, awal pemberangkatan gelombang II dari Makkah ke Madinah menggunakan bus. Kemudian, pada 16 September, akhir pemberangkatan gelombang II dari Makkah ke Madinah.

Pada 9 September, awal pemulangan gelombang II dari Madinah ke Indonesia. Pada 25 September, akhir pemulangan gelombang II dari Madinah ke Indonesia. Pada 26 September, akhir kedatangan jamaah haji ke Tanah Air.

"Sekarang berhaji lamanya 42 hari. Tahun sebelumnya hanya 41 hari. Penambahan hari agar tak berdesakan saat tawaf wadda, kata Nizar Ali.

Ia menjelaskan, pemerintah hanya mengoperasikan 12 embarkasi haji, yakni Bandara Sultan Iskandar Muda Internasional (Aceh), Bandara Kualanamu Internasional (Medan), Bandara Hang Nadim Internasional (Batam), Bandara Internasional Minangkabau (Padang Pariaman), Bandara Sultan mahmud Badaruddin II (Palembang), Jakarta-Pondok Gede mengunakan Bandara Internasional Soekarno Hatta (Jakarta), Bandara Internasional Lombok (Lombok), Jakarta-Bekasi menggunakan Bandara Internasional Soekarno Hatta (Jakarta), Bandara Adi Soemarmo (Solo), Bandara Internasional Juanda (Surabaya), Bandara Internasional Syamsudin Noor (Banjarmasin), Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Balikpapan), dan Bandara Sultan Hasanudin (Makassar).

Nizar mengatakan Bandara Halim Perdanakusuma tidak disertakan sebagai bagian penyelenggaraan ibadah haji. Sebab, landasan pacu terkelupas aspalnya saat ada Boing 777.

"PT Garuda Indonesia akan memberangkatkan calon jamaah haji dari Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Sementara Pesawat Saudi Arabian memberangkatkan calon jamaah dari  Batam, Palembang, sebagian Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, dan Surabaya,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement