Selasa 08 May 2018 08:59 WIB

12 Embarkasi Sudah Jalani Pelatihan Haji

pelatihan yang telah dilakukan adalah pelatihan bagi petugas kloter.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Petugas Haji
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Petugas Haji

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama RI telah memulai penyelenggaraan pelatihan petugas haji tahun 1439H/2018M. Direktur Bina Haji pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Khoirizi, mengatakan pelatihan petugas haji sudah dilakukan di hampir 8 embarkasi. Embarkasi yang telah menjalankan pelatihan di antaranya Solo, Palembang, Padang, Medan, Aceh, Surabaya, Mataram, Lombok, dan Batam.

Sementara masih ada embarkasi yang masih menjalankan pelatihan petugas haji dan belum rampung. Pelatihan yang saat ini masih berlangsung di antaranya di embarkasi DKI Jakarta, Jawa Barat, Balikapapan. Dalam waktu dekat, ia mengatakan pelatihan akan segera dilaksanakan di embarkasi Makassar.

"Pelatihan sudah dilakukan sejak 10 hari yang lalu. 13 embarkasi itu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang menyertai jamaah, 12 di antaranya sudah selesai sebelum Ramadhan. Tinggal Makassar, yang mungkin mulai dilaksanakan di awal Ramadhan, beserta petugas PPIH yang tidak menyertai jamaah (non kloter)," kata Khoirizi, saat dihubungi Republika.co.id.

Khoirizi mengatakan, pelatihan yang telah dilakukan adalah pelatihan bagi petugas kloter yang menyertai jamaah. Menurutnya, sebagian embarkasi sudah ada yang menyertakan petugas Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD).

Ia menuturkan, jumlah kloter tahun ini diperkirakan mencapai 511 kloter. Keseluruhan petugas haji kloter berjumlah 2.555 petugas, termasuk 1.022 petugas yang menyertai jamaah dari unsur Kemenag dan 1.533 petugas dari unsur Kementerian Kesehatan.

Setiap kloternya, ia mengatakan jamaah disertai oleh 5 petugas. Mereka terdiri dari 2 petugas dari Kemenag, yaitu Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebagai ketua kloter dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebagai pembimbing ibadah, ditambah tim kesehatan yaitu satu dokter dan 2 perawat. Selain itu, jamaah juga disertai oleh petugas TPHD dan TKHD, yang diangkat oleh gubernur.

Selama 10 hari pelatihan di embarkasi, Khoirizi mengatakan para petugas dari unsur Kemenag dan Kemenkes tersebut diberikan pembekalan terintegrasi. Menurutnya, para calon petugas haji diberi pembekalan terkait manajemen, komitmen, ibadah dan manasik, filosofi haji, dan lain sebagainya.

Pada pelatihan petugas haji tahun ini, Khoirizi mengatakan ada beberapa hal dipersiapkan Kemenag. Hal itu di antaranya memperkuat sistem pembinaan manasik atau konsultan ibadah, dan memperkuat petugas yang melindungi jamaah. Dalam hal ini, ia mengatakan Kemenag berusaha mempersiapkan tenaga-tenaga khusus untuk mengawal jamaah di titik-titik yang selama ini tidak terpantau oleh petugas.

Misalnya, di Armina di mana sepanjang perjalanan dari terowongan Mina ke tempat pelontaran jumrah di Al Muasin biasanya kosong dari petugas haji Indonesia. Karenanya tahun ini, ia mengatakan pemerintah akan berusaha memperkuat petugas haji di sana.

 

"Mudah-mudahan bisa. Karena di sana merupakan domain wilayah keamanan Arab Saudi, jadi kita agak kesulitan, tetapi kita akan coba itu," lanjutnya.

 

Dengan pembekalan yang diberikan, Khoirizi sangat berharap para petugas haji tahun ini memiliki komitmen dan profesionalitas yang tinggi. Karena di samping layanan haji yang dipersiapkan dengan matang dan baik, diperlukan petugas haji yang memiliki komitmen. Menurutnya, hal itu akan sia-sia jika jamaah tertib sementara petugas haji berlaku sebaliknya.

 

Sementara itu, Khoirizi juga menghimbau agar calon jamaah haji bisa mempersiapkan dirinya dengan baik. Hal itu mulai dari persiapan fisik, rohani, ibadahnya, dan sudah mulai berkoordinasi dengan calon petugas yang ada di sekitar mereka.

 

"Jamaah mempersiapkan ibadah, bukan berarti hanya mempersiapkan hafalan do'a, namun jauh lebih penting memahami filosofi dan sejarah dari haji. Karena haji merupakan perjalanan fisik, jadi kita harus tahu apa makna thawaf, filosofi sa'i dan sejarah perjalanan haji," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement