IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Kemenag memulai pelatihan bagi ratusan calon petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang bakal bertugas melayani para jamaah haji di Arab Saudi, Sabtu (26/5). Pelatihan PPIH Arab Saudi dilakukan di Embarkasi Haji Pondok Gede.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta para petugas menumbuhkan cinta pada para jamaah haji agar bisa melayani dengan ikhlas. Ia juga berpesan agar para petugas haji memahami hak-hak jamaah dan seluruh kewajiban petugas.
"Saya minta kepada petugas haji kuasai betul prosesi yang sangat panjang itu," kata Lukman saat membuka pelatihan, Sabtu (26/5) malam.
Selain itu, ia juga menekankan agar para petugas menjalankan lima nilai budaya kerja, yakni integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan. Menag juga meminta petugas mengantisipasi perubahan-perubahan di medan yang melenceng dari rencana yang dirancang pengelola haji Indonesia.
"Agar fungsi utama kita melayani jamaah bisa optimal," kata Lukman yang sempat menjadi petugas haji pada 1991 tersebut.
Selepas membuka pelatihan, Lukman mengungkapkan keyakinannya bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini bisa lebih baik. Hal itu ia yakini berdasarkan berbagai kerja sama yang telah dijalankan Kemenag dengan institusi-institusi lainnya.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag, Nizar Ali, mengatakan, rekrutmen petugas haji 2018 menjaring petugas kloter dan panitia penyelenggara ibadah haji Arab Saudi alias nonkloter. Ia menuturkan, pelatihan petugas kloter dilaksanakan di masing-masing embarkasi.
Target pelatihan, menurutnya, adalah tersedianya petugas yang kompeten dan profesional. Selain itu, guna menumbuhkan dedikasi, komitmen dan loyalitas.
Peserta PPIH Arab Saudi berjumlah 780 orang. Sebanyak 478 dari jumlah itu merupakan utusan kemenag dan instansi lainnya termasuk TNI/Polri. Selain itu, sebanyakk 302 merupakan petugas layanan kesehatan dari kemenkes
Ketua Komisi VIII dari Fraksi PAN Ali Taher juga mengingatkan, pelatihan untuk membangun mental sikap melayani. Kemudian meningkatkan pengetahuan pelayanan dan meningkatkan kebisaan sosial, teknis, dan pengetahuan.