Sabtu 09 Jun 2018 11:01 WIB

Layanan Kursi Roda Bagi Jamaah Haji Disiapkan

Skuter listrik dan kursi roda disediakan untuk para jamaah di Masjidil Haram.

Seorang jamaah wanita mendapkan layanan gerobak listrik di Masjidil Haram.
Foto: saudigazette.com
Seorang jamaah wanita mendapkan layanan gerobak listrik di Masjidil Haram.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) mempersiapkan tandu dan kursi roda untuk jamaah haji yang sakit dalam menunaikan ibadah haji khususnya saat lempar jumrah hari pertama. Layanan ini merupakan inisiatif yang menggembirakan.

"Rencana pengadaan sekitar 10 dulu, karena petugasnya baru 20-an orang, jadi lima tandu dan lima kursi roda," kata Direktur Bina Haji dan Umrah Khoirizi H Datsir di Jakarta, Rabu (6/6).

Dia mengatakan tim P3JH juga akan dilengkapi kelengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). P3JH sendiri merupakan tim yang baru dibentuk untuk memperkuat pelayanan haji selain dari tim kesehatan haji.

Tim taktis tersebut akan membantu evakuasi jamaah haji saat dibutuhkan. Sementara penanganan kesehatan lanjutan dilakukan oleh tim kesehatan.

P3JH itu terdiri dari sekitar 20-an petugas yang berasal dari rumah sakit haji, kampus Islam negeri yang memiliki prodi kedokteran serta rumah sakit TNI/Polri."Mereka adalah para petugas pelayanan umum, namun memiliki kemampuan medis," katanya.

Pelayanan Kursi Roda di Masjidil Haram

Sementara itu, pelayananan kepada jamaah di Masjidil Haram terus dibenahi. Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci mengatakan bahwa pihaknya telah menerapkan peraturan keselamatan yang ketat pada skuter elektroniknya.

Kepala Layanan Transportasi di Kepresidenan Saleh Howsawi mengatakan, skuter ada untuk membantu orang tua dan orang-orang dengan kebutuhan khusus. Ini diberikan kepada para jamaah selama tawaf di Ka’bah dan melakukan ibadah sa’i (berjalan dan berlari kecil bolak-balik antara Bukit Safa dan Marwah).

“Tingkat kecelakaan yang disebabkan oleh skuter listrik hampir tidak dapat disebutkan terjadi. Anak-anak tidak pernah diizinkan untuk menggunakannya. Semua skuter diberikan dan dioperasikan di bawah pengawasan kami. Kami memiliki tim yang terdiri atas 168 pengawas dan teknisi di masjid. Kami mengatur pergerakan 700 skuter itu,” kata Howsawi, seperti dilansir Saudigazette, Rabu (6/6).

Dia menambahkan. layanan skuter tersebut memiliki batas. Mereka menutup setelah skuter melakukan layanan sepanjang 40 km. Jarak layanan ini cukup untuk melakukan sa’i. Pengguna dapat menyelesaikan tiga putaran penuh pengejaran.

“Skuter ini dapat diakses melalui empat gerbang: Gerbang al-Shabikah, Gerbang Jembatan Ajyad, Gerbang Tangga al-Arqum, dan Gerbang al-Marwah. Kami juga memiliki lebih dari 3.000 orang Saudi yang membantu para pengguna dan membimbing mereka melalui masjid,” kata Howsawi.

Dia juga mengatakan, ada juga skuter listrik yang disediakan di daerah lain di area masjid juga.“Ada 8.700 skuter yang ditempatkan di berbagai lokasi itu. Kami pun telah memasang tanda-tanda untuk mengarahkan perjalanan para peziarah. Kami juga mencetak kode QR pada tanda-tanda sehingga peziarah dapat memindai kode dan diarahkan ke titik penjemputan skuter,” kata Howsawi.

sumber : antara/suadigazette
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement