IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan telah menyelesaikan semua akomodasi untuk sekitar 18 ribu peziarah Suriah. Kementerian juga membantah pemberitaan bahwa Kerajaan Saudi melarang jamaah dari Suriah selama beberapa tahun berturut-turut.
Dilansir Al Arabiya, Rabu (27/6), Kementerian menyampaikan 18 ribu jamaah Suriah akan dapat melaksanakan haji tahun ini. Mereka akan disertai dengan 850 anggota staf medis dan administrasi dari Kantor Suriah urusan haji.
"Semua pengaturan dan kontrak tahunan untuk layanan dan kebutuhan jamaah Suriah di Makkah, Madinah, dan tempat-tempat suci lainnya telah selesai, ini meliputi semua peziarah," katanya.
Kementerian mengklaim bahwa para peziarah Suriah yang telah datang selama beberapa tahun terakhir memuji layanan. Mereka disebut puas dengan perawatan dan fasilitas yang diberikan kepada mereka oleh Pemerintah Arab Saudi.
Kementerian membantah tuduhan yang menuduh Arab Saudi mencegah warga Suriah atau Muslim lain melakukan Haji dan Umrah. Sepekan lalu, Kementerian Urusan Agama Suriah mengatakan Saudi menghalangi para jamaah berhaji dengan mengajukan syarat yang tidak bisa dipenuhi.
Kementerian pun menuduh Saudi melakukan politisasi haji. Kerajaan Arab Saudi akan menerima jutaan peziarah dari berbagai kewarganegaraan, sekte dan ras dan dari semua negara di dunia tahun ini pada sejak Juli mendatang.
Kementerian Saudi menjamin selalu menerima jamaah dalam semua keadaan dan memberi mereka layanan juga fasilitas yang memungkinkan mereka melakukan ritual haji dengan nyaman, mudah dan aman. Semua pengaturan pelaksanaan haji seperti e-hajj diperkirakan selesai awal Juli.
Kedatangan jamaah pertama ke Saudi diperkirakan dimulai sejak pertengahan Juli. Menurut Kementerian, semua pengaturan yang diperlukan untuk musim haji dari lebih dari 80 negara untuk telah selesai. Pengaturan dilakukan pihak yang berkepentingan dengan haji di negara masing-masing.