Jumat 29 Jun 2018 11:35 WIB

Ini Layanan Transportasi Darat Bagi Jamaah Haji di Saudi

PPIH Arab Saudi menyiapkan tiga jenis layanan transportasi darat selama di Haramain.

Bus shalawat di Terminal Syaib Amir, Makkah
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Bus shalawat di Terminal Syaib Amir, Makkah

IHRAM.CO.ID, MEDAN -- Musim haji sudah menjelang. Kloter pertama akan  diberangkatkan ke Arab Saudi pada 17 Juli mendatang. 

Kasubdit Transportasi Haji Kementerian Agama Subhan Cholid mengatakan bahwa Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan tiga jenis layanan transportasi darat selama di Haramain. 

Pertama, transportasi antar kota perhajian, yaitu: Jeddah, Makkah, dan  Madinah. "Tahun ini,  seluruh bus transportasi antar kota perhajian sudah ditingkatkan kualitasnya (upgrade)," kata Subhan saat Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi tahun 1439H/2018M di Medan, Kamis (28/6).

Menurut Subhan, ada enam rute layanan ini,  yaitu: dari bandara Madinah ke pemondokan Madinah, Madinah ke Makkah, Jeddah ke Makkah, Makkah ke Jeddah, Makkah ke Madinah, serta dari pemondokan Madinah ke bandara Madinah. 

Layanan antar kota perhajian ini, kata Subhan, akan disiapkan oleh tujuh perusahaan. Bus yang disiapkan paling tua produksi  2014, dengan rincin sebagai berikut: 

1. Saptco (bus produksi tahun 2017 dan 2018); 

2. Rawahel (2015 sampai 2018);

3. Rabitat Makkah (2014 sampai 2017);

4. Dallah (2015 sampai 2018); 

5. al Massah (2015 sampai 2018);

6. al Qaid (2015 sampai 2018); dan 

7. Hafil (2015 sampai 2018)

Kedua, transportasi shalawat. Transportasi ini disiapkan kali pertama pada tahun 2008, saat dilakukan pembongkaran hotel sekitar Masjidil Haram. Waktu itu, pemondokan jamaah Indonesia yang terdekat berjarak 2km, sedang yang jauh sekitar 15km. Sebab, gedung yang ada di dekat Masjidil Haram harganya sangat mahal.

"Karena jauh, harus disediakan bus. Saat itu kami sewa 600 bus dari perusahaan Ummul Qurra, namun belum ada sistem kontrol," ujarnya. 

Pada tahun 2009, PPIH menjalin kerja sama dengan pihak Muassasah. Tahun berikutnya, kerja sama dilakukan dengan perusahaan Saptco dan Ummul Qurra. Sekarang, PPIH menjalin kerja sama dengan Perusahaan Bus Saptco dan Rawahel. 

"Sistem layanan transportasi bus shalawat terus diperbaiki berdasarkan pengalaman tiap tahun. Sekarang, sistem pengaturan bus shalawat sudah mapan," katanya. 

"Awalnya, hanya jamaah yang tinggal di hotel dengan jarak 2.000 m dari Masjidil Haram yang difasilitasi bus shalawat. Sekarang,  jamaah dengan jarak hotel 1.500 m  juga dilayani," imbuhnya. 

Ketiga, transportasi Masyair. Transportasi ini ada empat rute, yaitu: Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah,  Muzdalifah ke Mina, dan Mina ke Makkah. "Transportasi Masyair menjadi tanggung jawab Organda Saudi atau naqabah," tandasnya. 

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement