IHRAM.CO.ID, TANGERANG -- Maskapai Nasional Garuda Indonesia bersama dengan anak usaha Garuda Indonesia Maintenance Facility (GMF Aero Asia), Kementerian Perhubungan dan Kementerian Agama melaksanakan kick off kesiapan operasional penerbangan haji 2018 di lobi selatan hangar 4 - GMF Aero Asia, Bandara Internasional Soekarno Hatta. Calon jamaah haji akan diterbangkan mulai 17 Juli-15 Agustus 2018.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N Mansury mengatakan, pelaksanaan layanan penerbangan haji merupakan salah satu momen penting bagi Garuda Indonesia Group. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada Garuda Indonesia sebagai maskapai penyelenggara pengangkutan udara jamaah haji Indonesiai.
"Hal ini merupakan sebuah amanah besar yang harus kita laksanakan sebaik mungkin, melayani umat Islam untuk pergi ke Tanah Suci sebagai tamu Allah merupakan tugas mulia yang jika dapat kita laksanakan dengan baik," kata Pahala saat memberi sambutan, Kamis (12/7).
Ia menyampaikan, melayani umat Islam ke Tanah Suci akan memberikan kebaikan dan kelancaran operasional bagi Garuda Indonesia Group. Sebagaimana ketahui kegiatan operasional penerbangan haji akan dimulai pada 17 Juli, bertepatan dengan 4 Dzulqa’dah 1439 H.
Dia optimistis seluruh unsur di Garuda Indonesia Group khususnya rekan-rekan di Garuda dan GMF telah bekerja secara intensif tanpa mengenal siang dan malam. Mereka bekerja untuk melakukan berbagai persiapan dan koordinasi agar operasional penerbangan haji tahun ini dapat terlaksana dengan baik.
Foto: Republika/Fuji E Permana
"Tahun ini dari 14 pesawat berbadan lebar yang akan kita operasikan untuk operasional penerbangan haji tahun ini, 10 di antaranya adalah pesawat milik Garuda, terdiri dari lima pesawat Boeing 777-300 ER dan lima pesawat Airbus A330-300," ujarnya.
Pahala menginformasikan, jumlah calon jamaah haji yang akan Garuda Indonesia layani tahun ini adalah sebanyak 107.959 jamaah. Mereka terbagi menjadi 278 kelompok terbang (kloter). Mereka akan berangkat menuju Jeddah dan Madinah dari sembilan embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balik Papan, Makassar, Lombok, dan Banjarmasin.
Berkaitan dengan kian dekatnya operasional penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia terus melakukan koordinasi intensif dalam memastikan pesawat-pesawat bagi penerbangan haji tahun ini. "Demikian pula kesiapan 540 awak kabin yang akan bertugas dalam penerbangan haji tahun ini, di mana sekitar seperempat di antaranya berasal dari daerah embarkasi," ujarnya.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Dengan pengalaman panjang dan berbagai upaya peningkatan serta perbaikan yang terus dilakukan, dikatakan Pahala, Garuda Indonesia optimistis dapat memberikan kinerja terbaik dalam operasional penerbangan haji tahun ini. Tentunya dengan mengedepankan aspek keselamatan, on time performance (OTP), dan service excellence. Terlebih, Garuda Indonesia telah berhasil meng-upgrade sertifikasi pelayanan haji dari ISO 9001-2008 menjadi ISO 9001-2015.
"Tahun lalu, tingkat ketepatan waktu penerbangan haji Garuda Indonesia mencapai 98,20 persen pada Fase I (pemberangkatan) dan 96,00 persen pada Fase II (pemulangan), yang hingga tahun 2017 lalu merupakan pencapaian OTP terbaik sepanjang sejarah penerbangan haji Indonesia," jelasnya.
Ia mengatakan, Garuda Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan dan mempertahankan kinerja operasional penerbangan haji Garuda Indonesia. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) dari Kementerian Agama (Kemenag), Ahda Barori menyampaikan, selain Garuda Indonesia, jamaah haji asal Indonesia juga akan dilayani menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines. Garuda Indonesia melayani delapan embarkasi. Saudi Arabian Airlines melayani empat embarkasi.