Senin 16 Jul 2018 11:56 WIB

Suhu 50 Derajat Celcius, Jamaah Haji Harus Banyak Minum

Jamaah diimbau saling memperhatikan, terutama jamaah lansia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Petugas kepolisian Arab Saudi menyemprotkan air kepada jamaah haji.
Foto: Republika/ Amin Madani
Petugas kepolisian Arab Saudi menyemprotkan air kepada jamaah haji.

IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur Faridul Ilmi mengungkapkan, berdasarkan laporan terakhir, cuaca di Arab Saudi sangat panas. Bahkan, cuaca di sana bisa menyentuh 45 hingga 50 derajat Celcius.

"Kabar terakhir cuaca di sana (Arab Saudi) sedang panas. Karena biasanya kalau bertepatan dengan Juni, Juli, hingga Agustus di sana biasanya musim panas. Suhunya bisa mencapai antara 45-50 derajat celcius," kata Farid saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Senin (16/7).

Farid mengimbau jamaah calon haji memperbanyak minum air mineral guna menjaga cairan tubuh agar tidak lemas. Jamaah calon haji juga diimbau mengenakan payung saat akan keluar, untuk beribadah dan lain sebagainya.

photo
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur Faridul Ilmi. Foto: Republika/Dadang Kurnia

"Kami mengimbau calon jamaah haji ini banyak minum. Haus nggak haus banyak minum supaya cairan tubuh tetap terjaga. Kemudian kalau keluar mau beribadah itu diusahakan memakai payung," ujar Farid.

Demi menjaga kelancaran proses ibadah haji, Farid mengimbau setiap jamaah dalam satu kloter bisa saling memperhatikan jamaah lainnya, terutama yang sudah lansia. Artinya, jamaah yang lebih muda diimbau bisa membantu saat jamaah yang sudah lansia kesusahan meskipun dalam setiap kloter memang sudah ada tiga orang tim kesehatan yang bertugas membantu setiap jamaah.

Bahkan, untuk lebih menjamin kesehatan jamaah, tahun ini juga untuk pertama kalinya dibentuk tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH). Nantinya tim ini akan berjaga di tempat-tempat yang padat.

"Ini nanti ikut membantu kesehatan di lingkungan-lingkungan yang padat, yang sekiranya banyak berkumpul seperti di tempat melempar jumrah, Arafah, Muzdalifah, dan sebagainya. Makanya yang direkrut dari tenaga medis yang memenuhi syarat, yang usianya masih muda," ujar Farid.

Baca juga: Jamaah Kloter Pertama Embarkasi Surabaya Tiba di Asrama

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement