IHRAM.CO.ID, Laporan wartawan Republika, Fitriyan Zamzami dari Madinah
MADINAH -- Mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, buat kebanyakan jamaah haji tak afdhal tanpa berdiam sejenak di Raudhah. Persoalannya, pada musim haji, bahkan sepanjang tahun saat rombongan tur umrah komersial masih boleh ke Tanah Suci, tempat itu padatnya bukan main.
Namun, sehari sebelum kedatangan jamaah haji Indonesia ke Madinah, suasana Masjid Nabawi tergolong lengang. Penjagaan terhadap situs-situs di masjid tersebut juga masih longgar.

Pekerja memoles ornamen-ornamen di Masjid Nabawi, tepat di seberang wilayah Raudhah, Senin (16/7) dini hari. Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Sebagian jamaah lain juga nampak sibuk berswafoto dengan latar belakang mimbar tanpa dihalangi petugas. Nampak jamaah dari Pakistan, Afghanistan, dan India bisa berdoa lama hingga mengucurkan air mata tanpa dibatasi waktu.

Seorang jamaah haji asal Afghanistan berswafoto di wilayah Raudhah, Masjid Nabawi, Senin (16/7). Penjagaan askar agak diperlonggar ketimbang nanti pada puncak musim haji. Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Terletak di antara mimbar lama Masjid Nabawi dan makam Rasulullah, lokasi Raudhah ditandai dengan petak sempit berkarpet hijau untuk membedakannya dengan lokasi lain di Masjid Nabawi yang berkarpet merah. Riwayatnya, lokasi itu adalah jalur yang sehari-hari digunakan Nabi Muhammad berjalan dari rumahnya ke mimbar masjid.

Suasana Masjid Nabawi, Senin (16/7). Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Tak heran, ia jadi salah satu tujuan utama jamaah haji dan umrah saat mengunjungi Masjid Nabawi. Ramai jamaah menitikkan air mata saat berdoa dan sembahyang di sana. Pada puncak musim haji, lokasi itu terkadang ditutup guna mengantisipasi membeludaknya jamaah.
Baca juga: Jamaah Haji dan Burung Besi