Selasa 17 Jul 2018 10:18 WIB

Menag Titip Jamaah Haji Doakan Bangsa Indonesia

Jamaah haji juga adalah cerminan bangsa Indonesia yang religius.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat melepas kloter satu jamaah calon haji embarkasi Surabaya di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (17/7).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat melepas kloter satu jamaah calon haji embarkasi Surabaya di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (17/7).

IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta calon jamaah haji memanjatkan doa terbaik bagi masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Harapannya doa tersebut bisa terkabul sehingga kualitas kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia bisa semakin meningkat.

"Doakan juga negara dan bangsa ini agar terus mampu mengembangkan diri dan meningkatkan kualitasnya. Sehingga kita semakin mampu meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakatnya," kata Lukman saat melepas melepas keberangkatan kloter satu calon jamaah haji embarkasi Surabaya di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (17/7).

Lukman menitipkan doa kepada jamaah karena sadar jamaah tersebut akan berada di tempat dan waktu yang mustajab. Terlebih tidak setiap orang memperoleh kesempatan untuk berdoa di tempat dan waktu yang mustajab, dibanding tempat dan waktu lainnya.

"Akan berada di tempat yang istimewa di tanah suci dan di waktu yang sangat istimewa, akan makbulnya doa yang dipanjatkan. Dua hal yang boleh jadi tidak akan dialami oleh orang yang tidak di tanah suci pada waktu-waktu tertentu. Doakan kami, doakan saudara-saudara yang ada di tanah air ini," ujar Lukman.

Lukman juga mengingatkan, jamaah merupakan tamu Allah SWT yang akan bertemu dengan jamaah lain dari berbagai belahan dunia. Bahkan, menurutnya jamaah merupakan duta bangsa, sebagai cerminan bangsa Indonesia yang dikenal religius dan agamis.

"Maka pandai-pandailah menempatkan diri di rumah orang, di tempat dimana seluruh mata dunia melihat kita. Tempatkan segala aktivitas kita pada tataran yang proporsional dan jangan berlebihan," kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement