Selasa 17 Jul 2018 17:37 WIB

Keberangkatan Embarkasi Lombok Terbagi Dua Gelombang

Terdapat sepuluh inovasi yang dilakukan pemerintah pada musim haji tahun ini.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Calon jamaah haji (CJH) Nusa Tenggara Barat (NTB) kloter pertama di Asrama Haji NTB, Selasa (17/7).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Calon jamaah haji (CJH) Nusa Tenggara Barat (NTB) kloter pertama di Asrama Haji NTB, Selasa (17/7).

IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB) Nasruddin mengatakan, jumlah calon jamaah haji (CJH) NTB pada musim haji 2018 sebanyak 4.476 CJH. Jumlah ini tergabung dalam 11 kelompok terbang (kloter) yang terbagi dalam dua gelombang keberangkatan.

Ribuan jamaah akan didamping 38 petugas tim pemandu haji daerah (TPHD) dan 50 petugas kloter. "Operasional penyelenggaraan haji embarkasi Lombok dibagi dua gelombang, gelombang pertama terdiri atas 8 kloter, dan gelombang kedua terdiri atas dua kloter utuh dan satu kloter campuran," ujar Nasruddin saat melepas kloter pertama di Asrama Haji NTB, Jalan Lingkar Selatan, Mataram, NTB, Selasa (17/7).

Nasruddin menyampaikan, terdapat sepuluh inovasi yang dilakukan pemerintah pada musim haji ini. Antara lain, percepatan keimigrasian, di mana rekam biometrik dilakukan di embarkasi haji sehingga masa antrean di Bandara Saudi tidak lama.

QR Code pada gelang jamaah yang berisi rekam data identitas bisa diakses aplikasi haji dan memudahkan petugas identifikasi jamaah yang membutuh bantuan; aspek akomodasi, penandaan khusus pada paspor dan koper hingga bumbu masakan Indonesia. "Ada juga penambahan katering Makkah dari sebelumnya 25 kali menjadi 40 kali pada tahun ini," lanjutnya.

Inovasi lain ialah pengalihan porsi bagi jamaah yang wafat. Sebelumnya, lanjutnya, porsi jamaah yang wafat tidak bisa digantikan dan uangnya ditarik kembali oleh ahli waris yang jika akan digunakan mendaftar ahli waris terhitung dalam antrean baru. Musim haji kali ini, Kemenag juga sudah bisa melakukan pencetakan visa print kertas. "Ini penting untuk mempercepat proses penyiapan dokumen keberangkatan. Kalau sebelumya kan menunggu dari kedutaan Saudi," kata dia.

Terobosan lain ialah adanya konsultan ibadah dan membentuk tim pertolongan pertama pada jamaah haji (P3JH) untuk membantu layanan kesehatan pada puncak haji. Terutama saat hari pertama lontar jumrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement