IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) berpandangan usulan agar jamaah haji lanjut usia (lansia) ditempatkan tersendiri di pemondokan yang jaraknya dekat dengan Masjid al-Haram sulit dilaksanakan.
"Sulit untuk dilaksanakan karena orang tua itu (jamaah haji lansia) perlu pendampingan, pendampingnya itu biasanya orang dekat yang dikenal," kata Wakil Ketua KPHI, Imam Addaruqutni kepada Republika.co.id, Rabu (18/7).
Menurutnya, kalau jamaah haji lansia ditempatkan tersendiri maka dalam pelaksanaannya akan sulit. Nanti pemondokan seperti panti jompo yang isinya orang tua semua. Karena semuanya orang tau nanti dikhawatirkan mereka ngerumpi ke mana-mana.
Ia mengingatkan, jamaah haji lansia juga biasanya gampang sakit menceret. Kalau di satu pemondokan isinya orang tua semua nanti malah tidak ada yang memberi tahu kondisi temannya yang sakit ke petugas. Tujuannya menempatkan jamaah haji lansia di tempat tersendiri bagus tapi sulit terealisasi.
Infografis Rencana Perjalanan Haji
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Iskan Qolba Lubis menilai perlu ada kebijakan supaya ada kloter khusus bagi jamaah haji lanjut usia (lansia). Diusulkan juga jamaah haji lansia ditempatkan di pemondokan yang dekat masjid.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Al berpandangan, tidak bisa jamaah-jamaah haji lanjut usia (lansia) ditempatkan di pemondokan dekat Masjid al-Haram. Sebab secara manajemen tidak bisa diterapkan.
"Dari sisi ini secara manajemen tidak bisa karena kontrak rumah sudah clear, sektor, hotel, kloternya, di situ gak bisa kalau dipisah, tidak bisa dilokalisir (tidak bisa jamaah haji lansia ditempatkan tersendiri-red)," kata Nizar kepada Republika saat pelepasan calon jamaah haji asal Jawa Barat di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Selasa (17/7) malam.
Ia menerangkan, kalau jamaah haji lansia ditempatkan tersendiri, nanti siapa yang bertanggungjawab ketika jamaah haji lansia terpisah dengan kloter. Sekarang jamaah haji lansia dalam pengawasan petugas haji yang menyertai jamaah. Juga ada petugas haji non kloter yang selalu membantu tim petugas haji yang menyertai jamaah.