Jumat 20 Jul 2018 15:06 WIB

Waspadai Perubahan Cuaca Madinah

Perubahan cuaca, suhu, maupun kelembaban yang ekstrim bisa berdampak pada tubuh.

Perubahan cuaca di Madinah (ilustrasi)
Foto: AN
Perubahan cuaca di Madinah (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Sepekan belakangan, cuaca di Madinah tergolong stabil dengan suhu 35 hingga 43 derajat celcius. Kendati demikian, ada perubahan jenis angin yang berhembus.

Wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Madinah melaporkan, pada dua hari pertama kedatangan jamaah haji Indonesia sejak Selasa (17/7), angin yang berhembus tergolong sejuk saat berlindung dari matahari meski temperatur udara tinggi. Namun, pada Kamis (19/7) meski temperatur tetap, angin yang berhembus terasa lembab dan panas.

Pusat Meteorologi Arab Saudi memang memperkirakan, dalam sepekan mendatang akan ada hujan. Bahkan kemungkinan badai di sejumlah wilayah termasuk Makkah dan Madinah. Bagaimana jamaah haji menyikapi hal tersebut?

Koordinator Tim Promosi/Preventif (TPP) Kesehatan Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) Arab Saudi di Madinah, Dian Shinta menyatakan, perubahan cuaca, suhu, maupun kelembabannya yang ekstrim seringkali berdampak pada kekebalan tubuh. “Oleh karena itu jamaah dihimbau agar makan tepat waktu dan mengatur waktu istirahatnya,” kata Dian di Madinah, Jumat (20/7).

Guna menyikapi hal itu, ia meminta jamaah tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) yang meliputi payung, sandal, kantong plastik sandal, kacamata, masker, dan botol spray. Botol spray ini berfungsi ganda sebagai botol minuman dan botol spray untuk menyemprot area wajah dan tubuh lengkap saat keluar dari pondokan. Selain itu, jamaah juag diimbau membawa perbekalan makanan ringan seperti kurma atau roti di dalam tas. "Ini yang selalu dibawa agar ketika jamaah terhambat tidak bisa kembali ke pondokan tepat waktu. Bekal tersehut bisa dimakan untuk refill energi,” kata dia.

Baca: Jamaah Sakit Mulai Dirawat di KKHI

Dian juga meminta jamaah membatasi aktivitas di luar pondokan yang tak perlu . Misalnya, belanja atau jalan-jalan, terutama saat cuaca tidak baik.

Jamaah juga disarankan rajin konsultasi ke petugas kesehatan kloter jika ada keluhan kesehatan. “Walaupun katanya batuk jadi hal yang wajar di Arab Saudi, tapi tidak boleh dianggap enteng. Segera konsultasi untuk penanganan lebih awal supaya tidak berlanjut sakitnya," kata Dian.

Dari pantauan di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz Madinah dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, sementara ini jamaah yang sakit rata-rata sebab dehidrasi dan kelelahan. Dua jamaah sempat dilarikan dari bandara ke KKHI dengan infus naik ambulans pada Kamis (19/7). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement