Ahad 22 Jul 2018 14:42 WIB

Lolos di Tanah Air, Koper Jamaah Haji Kandas di Saudi

Bawa makanan berlebihan dari Tanah Air, kopor jamaah kena sweeping di Saudi.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Reiny Dwinanda
 Jamaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, pada Selasa (8/8)
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Jamaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, pada Selasa (8/8)

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Sejumlah koper bagasi bawaan jamaah haji dibongkar saat dipindai pihak bea cukai Arab Saudi di Bandara Amir Mihammad bin Abdulaziz. Barang bawaan yang sempat lolos di pemeriksaan Tanah Air juga tak luput dari penyitaan.

“Hampir selalu ada yang dibongkar tiap kedatangan. Rata-rata dua tas yang dibongkar,” kata Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daker Bandara, PPIH Arab Saudi, Hasanuddin di Badara AMA Madinah, Ahad (22/7). Menurutnya, kebanyakan yang dibongkar karena jamaah membawa makanan secara berlebihan dari Tanah Air.

Di antara yang sudah sempat dibongkar adalah bawaan sambal teri, telur asin, dan sambal pecel. “Bawanya besar-besar dan dibungkus rapat jadi dicurigai seperti narkoba,” kata Hasanuddin.

Sebab itu, ia mengimbau jamaah di Tanah Air lebih mencermati bawaan mereka. Sebaiknya, jamaah tak berlebihan membawa bahan makanan atau obat-obatan pribadi karena tasnya kemungkinan bakal dibongkar lagi di bandara Arab Saudi.

Dalam pelaksanaan haji tahun ini, jamaah yang tiba di bandara juga tak mendampingi koper bagasi mereka yang langsung dibawa ke hotel. Sebab itu, jamaah juga tak bisa mengawasi saat koper bagasi mereka dibongkar petugas bea cukai Arab Saudi.

Para petugas bea cukai Arab Saudi, kata Hasanuddin biasanya membongkar koper jamaah yang terkunci dengan ujung pena atau ballpoint. Dengan begitu, bekas pembongkaran tak terlihat dan jamaah baru menyadari koper mereka dibongkar setelah menerima dan membuka sendiri di pemondokan.

Bawaan yang lolos di Tanah Air juga belum tentu lolos di bandara Arab Saudi. Jika sedang cermat, petugas-petugas Arab Saudi bisa sangat teliti soal bawaan jamaah. “Bisa jadi di sana (Tanah Air) lolos di sini kena sweeping,” kata Hasanuddin.

Pelaksana Linjam Daker Bandara, Maspilu, menuturkan, sudah ada kejadian sebelas slop rokok disita di Bandara AMA Madinah. Kejadiannya di kedatangan Kloter Satu Embarkasi Palembang pada Rabu (18/7).

Ia menuturkan, dalam kasus akan dilakukan penyitaan, jamaah yang memiliki koper terkait akan dipanggil petugas Arab Saudi. “Sampai gemetar ibu-ibu yang kopernya dibongkar saat saya panggil,” kata Maspilu.

Menurutnya, jamaah perempuan itu mengaku hanya dititipi slop rokok di embarkasi. Ia mengatakan tak tahu bahwa slop rokok yang dititipkan begitu banyak jumlahnya. “Jangan diapa-apakan, saya janda, saya janda,” ujar Maspilu menirukan permintaan jamaah. Menurutnya, jamaah yang menitipkan berslop-slop rokok itu baru akan datang belakangan.

Petugas bea cukai sedianya bersedia menyerahkan dua slop sesuai syarat maksimal bawaan rokok. Kendati demikian, saat jamaah dipanggil untuk mengambil, petugas bea cukai sudah berganti shift dan akhirnya seluruh slop disita.

Selain kasus jamaah Embarkasi Palembang itu, kasus serupa juga terjadi pada Sabtu (21/7). Kali ini, giliran jamaah Embarkasi Surabaya yang dibongkar tasnya. Di dalam tas tersebut, ditemukan dua puluh slop rokok yang akhirnya diamankan petugas Arab Saudi.

Kasi Linjam Bandara Hasanuddin menyatakan, selain pembongkaran koper jamaah, sejauh ini kedatangan jamaah di Bandara AMA Madinah tergolong aman. Belum ada insiden keimigrasian yang terjadi.

Untuk menghindari ketidaknyamanan di bandara, Hasanuddin meminta jamaah memastikan paspor dipegang dan tak tertukar. Soal barang bawaan jamaah juga jadi faktor penting kenyamanan di bandara. “Hindari membawa rokok berlebihan. Kemudian hindari barang-barang yang cair dengan volume besar. Makanan juga jangan dibawa berlebihan.

Hingga Ahad (22/7), sebanyak 29 ribu jamaah Indonesia telah tiba di Madinah. Jumlah itu sudah lebih dari separuh gelombang pertama yang mendarat di Madinah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement