IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pada waktu jamaah calon haji (calhaj) datang ke Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, mereka diarahkan menuju ke Gedung Serba Guna 2 untuk melakukan proses pemeriksaan kesehatan tahap akhir. Petugas kesehatan memeriksa status kesehatan jamaah calhaj berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan tahap kedua yang terekam dalam Elektronik Kartu Kesehatan Jamaah Haji (E-KKJH).
"Sekarang rekaman (kesehatan jamaah calhaj) ada dalam bentuk E-KKJH, data (E-KKJH) itu kita buka kembali," kata Koordinator Bidang Kesehatan Embarkasi/ Debarkasi Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Anas Ma'ruf kepada Republika.co.id, Senin (23/7).
Anas menerangkan, setelah data E-KKJH dibuka maka akan terlihat riwayat kesehatan jamaah calhaj yang bersangkutan. Akan diketahui apakah jamaah calhaj tersebut telah istithaah atau tidak. Juga akan diketahui apakah jamaah calhaj tersebut berisiko tinggi karena mengidap penyakit atau tidak.
Sejumlah calon jamaah haji tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (19/7).
Ia menjelaskan, petugas kesehatan juga akan memeriksa status vaksinasi miningitis jamaah calhaj. Kalau ditemukan jamaah calhaj yang belum divaksin miningitis, jamaah tersebut akan ditindak lanjuti dengan langkah-langkah selanjutnya. Kalau jamaah calhaj yang bersangkutan sudah divaksin miningitis, selanjutnya akan dilihat status kesehatannya.
Jika status kesehatan jamaah calhaj baik, maka selesai pemeriksaan kesehatannya. Namun bila status kesehatannya tidak baik atau sakit, maka akan diperiksa lagi di Pos Kesehatan. Jika hasil pemeriksaan di Pos Kesehatan mengharuskan jamaah calhaj dirujuk ke Rumah Sakit Haji, maka jamaah calhaj tersebut akan dirujuk ke Rumah Sakit untuk ditangani.
"(Jamaah calon haji) yang bersangkutan akan ditangani dulu di Rumah Sakit sampai dia layak terbang (ke Arab Saudi)," ujarnya.
Calhaj Kloter Pertama berisiko tinggi melakukan tes kesehatan di Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Senin (16/7).
Anas menginformasikan, sejak 17 Juli yakni awal keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama sampai sekarang, ada dua orang yang ditunda keberangkatannya ke Arab Saudi karena sakit. Mereka dirawat di Rumah Sakit Haji karena memerlukan penanganan lebih lanjut. Seorang jamaah calhaj menderita kencing manis disertai luka dan seorang lagi memiliki masalah dengan paru-parunya.
"Mereka mendapatkan penanganan lebih lanjut, ditunda sementara (keberangkatannya ke Arab Saudi) sambil menunggu yang bersangkutan sehat dan layak terbang," jelasnya.
Pada Ahad (22/7), Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/ Debarkasi Bekasi, A Bukhari juga menyampaikan, ditemukan dua orang jamaah calhaj asal Jawa Barat yang tidak layak terbang ke Arab Saudi. Mereka tidak memenuhi syarat istithaah karena penyakit yang dideritanya bisa membahayakan jiwa.
Petugas kesehatan memeriksa riwayat kesehatan jamaah calon haji Kloter 25 di Embarkasi DKI Jakarta, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (8/8).
"Yang dirujuk ke rumah sakit sampai hari ini tidak ada, tapi yang tidak layak terbang ada dua, yang tidak istithaah secara kesehatan," kata A Bukhari.
Ia menerangkan, sejak kedatangan kloter pertama ke Asrama Haji Bekasi sampai hari ini baru ditemukan dua calhaj yang tidak layak terbang. Dua calhaj yang tidak layak terbang diketahui setelah pemeriksaan medis di Embarkasi Asrama Haji Bekasi. Seharusnya dua calhaj yang tidak bisa berangkat ini sejak dari daerah tidak bisa diberangkatkan ke Asrama Haji karena tidak istithaah.
A Bukhari mengatakan, karakter orang-orang dari daerah memang suka memaksakan kehendak, sehingga calhaj yang sakit tetap diberangkatkan ke Asrama Haji. Akhirnya setelah sampai di Asrama Haji dan diperiksa kembali kesehatannya, diketahui calhaj tersebut tidak istithaah.
"Di sini mereka tidak bisa diberangkatkan (ke Tanah Suci) karena membahayakan jiwa mereka soalnya, usianya masih relatif muda tapi karena penyakit (tidak bisa diberangkatkan)," ujarnya.