IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dapur Asrama Haji Embarkasi Surabaya Siti Syamsiah (65 tahun) memastikan calon jamaah haji (calhaj) embarkasi Surabaya mendapatkan makanan sehat saat menunggu diberangkatkan ke Tanah Suci. Itu tak lain karena mulai dari menu makanan, hingga kebersihan dapur di Asrama Haji Embarkasi Surabaya sangat diperhatikan.
"Jadi memang kenyataannya kesehatan jamaah haji di sini terjamin. Setiap hari setelah masak itu ada petugas sterilisasi yang membersihkan dapur, semuanya dipel," kata Siti saat ditemui Republika.co.id di dapur Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Rabu (25/7).
Demi memastikan kesehatan masakan yang dihidangkan untuk jamaah haji di asrama tersebut, setiap hari ada petugas kesehatan yang melaksanakan inspeksi. Inspeksi setiap hari dilakukan dua kali, yakni pada pagi dan sore.
Suasana dapur di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Rabu (25/7). Foto: Republika/Dadang Kurnia
"Mereka periksa semuanya dari mulai air, rasa, kesehatan, bau makanan, sanitasi, hingga penerangan semuanya diperiksa. Nanti juga dikasih penilaian yang bisa dijadikan masukan," ujar Siti.
Terkait kemungkinan adanya lalat yang masuk ke dapur, Siti memastikan tidak banyak. Karena menurutnya, banyak atau tidaknya lalat di sekitar ditentukan musim. Sementara pada musim haji tahun ini, tidak banyak lalat yang masuk ke dapur asrama haji embarkasi Surabaya.
"Ya kalau satu atau dua mungkin ada, tapi nggak banyak. Tapi kita juga antisipasi kasih lem lalat, ada juga orang mengusir pake kepyok-kepyok (dengan tangan). Setelah masak juga disemprot," kata Siti.
Siti mengungkapkan, selama menunggu keberangkatan, jamaah haji mendapatkan jatah makan tiga kali. Makanan dibagikan pada pagi hari pukul 06.00-08.00 WIB, siang hari pada pukul 12.00-14.00 WIB, dan malam hari pada pukul 18.00-20.00 WIB.
Suasana dapur di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Rabu (25/7). Foto: Republika/Dadang Kurnia
Siti menjelaskan, setiap hari ada 60 petugas yang berada di dapur untuk melayani jamaah haji. Sebanyak 36 diantaranya bertugas menyediakan makanan, dan sisanya petugas kebersihan atau tim sterilisasi. Siti mengaku, untuk satu kloter jamaah haji, sekali makan menghabiskan rata-rata 45 kilogram beras.
Republika.co.id pun mencoba masuk ke dapur tempat menyajikan masakan bagi jamaah haji embarkasi Surabaya. Di dalam ruangan 8 x 10 meter tersebut memang terlihat bersih. Tidak nampak lalat-lalat atau sampah dan sebagainya yang bisa membuat dapur terlihat jorok, dan bisa membahayakan kesehatan jamaah.
Di pintu-pintu masuk menuju dapur juga sudah dipasang plastik-plastik tebal yang tentunya tidak bisa ditembus oleh lalat. Alat-alat masak yang berjejer pun terlihat bersih.