Kamis 02 Aug 2018 15:31 WIB

Bahrain Kecam Upaya Mempolitisasi Haji oleh Iran

Ayatollah Khamenei mengkritik penanganan haji Saudi pada bulan lalu.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Subarkah
Calon jamaah haji asal Iran ketika berada di Bandara AMA, Madinah, Selasa (17/7).
Foto: FITRIYAN ZAMZAMI/REPUBLIKA
Calon jamaah haji asal Iran ketika berada di Bandara AMA, Madinah, Selasa (17/7).

IHRAM.CO.ID,RIYADH — Bahrain mengecam tindakan Iran yang diduga berupaya mempolitisasi haji saat musim haji tahun ini. Duta Besar Bahrain untuk Saudi Syeh Hamoud bin Abdullah Al Khalifa menyatakan negaranya menolak segala upaya yang dilakukan pemerintah Iran dalam merusak kesakralan ibadah haji.

“Terutama upaya mereka untuk mempolitisasikan haji dengan tujuan yang mencolok dan motif yang mencurigakan,” kata Hamoud dilansir di Gulf Business, Kamis (2/8).

Ia menegaskan Bahrain mengecam segala tindakan mempolitisasi haji untuk mengubah arah haji menjadi polemik tujuan politik. Komentar itu datang usai pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei mengkritik penanganan haji Saudi pada bulan lalu.

Dalam sebuah pidato, Khamenei menegaskan semua Muslim memiliki hak yang sama atas Makkah dan Madinah. Ia menuding Pemerintah Saudi menciptakan sejumlah masalah bagi jamaah haji. Bahkan, menurut dia, Saudi telah mencegah jamaah melakukan beberapa ritual haji yang harus dilakukan.

“Isu-isu ini harus dianggap sebagai tuntutan Muslim, yang tidak boleh dilupakan,” ujar dia.

Ia juga mengutuk kecelakaan mematikan yang menewaskan ratusan orang pada 2015 lalu.

Hamoud malah memuji tindakan Sudi yang menyatakan tanggung jawab penuh atas peristiwa mematikan tersebut. Ia menegaskan, ibadah haji bisa dipraktikkan oleh semua Muslim.

Selama musim haji 2018, Saudi telah menyambut puluhan ribu jamaah dari seluruh dunia, termasuk Iran. Lebih dari 85 ribu warga Iran diperkirakan menunaikan ibadah haji tahun ini. Puncak ibadah haji yang diperkirakan mulai pada 19 Agustus mendatang adalah kewajiban bagi Muslim yang mampu secara fisik dan material.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement