Sabtu 04 Aug 2018 16:54 WIB

Lulus Madrasah Langsung ke Makkah

Ini merupakan jamaah kedua yang usianya di bawah 20 tahun.

Rep: Fitriyan Zamzami / Red: Gita Amanda
Laili Noor Azizah (18 tahun) mendampingi ibunya saat tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Jumat (3/8). Pada usia tersebut, ia yang paling muda di rombongan dari Kudus yang datang melalu Embarkasi Solo, hari itu.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Laili Noor Azizah (18 tahun) mendampingi ibunya saat tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Jumat (3/8). Pada usia tersebut, ia yang paling muda di rombongan dari Kudus yang datang melalu Embarkasi Solo, hari itu.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Senyum tak berhenti terkembang dari wajah perempuan muda itu. Dibandingkan jamaah-jamaah lain yang tiba dalam Kloter 56 dari Embarkasi Solo pada Jumat (3/8) itu, ia nampak lain sendiri.

“Baru 18 tahun, Mas,” kata gadis muda ketika ditemui Republika.co.id sedang menentang tas selempang dan menarik koper jinjingnya di Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Di sebelahnya nampak seorang perempuan paruh baya yang lekat tak mau lepas.

Laili Noor Azizah nama remaja tersebut. Ia menuturkan, di Tanah Air tinggal di wilayah Demakan, Kudus. “Sangat bahagia menerima panggilan Allah SWT di usia muda,” ujar gadis yang belum lama lulus dari Madrasah Aliyah (MA) Banat Kudus. Sekolah itu termasuk salah satu yang paling difavoritkan di Jawa Tengah. Jangan heran, Laili juga saat ini sudah diterima di jurusan Ilmu Tafsir, UIN Walisongo Semarang.

Merujuk data Siskohat Dirjen PUH Kemenag, sepanjang kedatangan gelombang pertama hingga awal kedatangan gelombang kedua pada 30 Juli 2018, sekira 6,4 persen jamaah berusia di atas 71 tahun dengan total jamaah 5.806 orang. Sedangkan yang berusia 61 hingga 70 tahun sebanyak 18.685 jamaah, atau 20 persen dari total jamaah yang telah tiba.

Sementara yang berusia 51 hingga 60 tahun sebanyak 31.770 atau 35,2 persen dari total jamaah. Sebaliknya, total jamaah dari usia di bawah 20 tahun hingga 40 tahun sebanyak 9.964 orang atau 10,96 persen dari total jamaah yang telah tiba.

Sedangkan jamaah yang berusia di bawah 20 tahun seperti Laili, hanya 0,22 persen saja. Pada kedatangan gelombang dua ini, ia jamaah yang kedua yang usianya di bawah 20 tahun.

Laili menceritakan, sedianya mendaftar haji bersama kedua orang tuanya. Ia adalah satu-satunya anak kandung mereka. Rencananya, mereka akan berangkat bertiga ke Tanah Suci tahun ini. Saat sudah mengetahui dapat giliran berangkat, kata Laili, ayahnya berpulang pada Mei 2018 lalu.

Hal itu membuat perasaannya bercampur aduk. Bagaimanapun, ia bertekad akan beribadah banyak dengan sempurna dan memanfaatkan kesempatan berdoa di lokasi-lokasi istimewa untuk alamarhum ayahandanya.

Ia mengatakan, berhaji di usia muda sejauh ini tak punya kendala yang berarti. Kawan-kawannya juga mendukung upayanya mencapai Tanah Suci tersebut.  “Semuanya mendukung. Mereka malah menitip berbagai doa sama saya,” kata gadis itu.

Kedatangan Laili kotras dengan tibanya Dirah bin Mustopa di Bandara jeddah, Selasa (31/7) lalu. Jamaah haji asal Lombok itu mengklaim dirinya berusia 120 tahun. Duduk di kursi roda, ia tiba di Bandara KAIA Jeddah dengan keadaan sudah berihram. Terlepas dari klaim itu, Dirah didaftarkan berangkat haji menggunakan paspor dengan tahun kelahiran 1932. Dengan dokumen resmi itu, Dirah sedianya berusia 86 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement