Selasa 07 Aug 2018 06:26 WIB

P3JH Sisir Jamaah di Al-Haram

P3JH merupakan tim baru dalam jajaran PPIH Arab Saudi yang dbentuk tahun ini.

Petugas haji menggendong jamaah yang sakit
Foto: kemenag.go.id
Petugas haji menggendong jamaah yang sakit

Laporan Wartawan Republika.co.id, Erdy Nasrul dari Makkah, Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) menyisir area Masjidil Haram setiap hari. Mereka membantu jamaah yang kelelahan dan membutuhkan pertolongan pertama di tempat sujud yang menampung jutaan orang itu.

Sejak jamaah masuk Tanah Suci, P3JH memperkuat personel gabungan sektor khusus (seksus) Masjidil Haram. Di dalamnya terdapat personel bimbingan ibadah, kesehatan, perlindungan jamaah. Semuanya disebar ke berbagai titik, terutama di sekitar area tawaf, Marwah, dan depan Menara Zamzam. Area tersebut dinilai rawan jamaah tersesat dan kelelahan.

Pada Senin (6/8) tim P3JH menemukan dua jamaah yang mengalami gangguan kesehatan. Seorang jamaah wanita berusia 65 tahun kelelahan dan tak sadarkan diri di area tawaf. “Tim memberikan pertolongan,” kata anggota P3JH Mohammad Agus Pribowo di Syisyah.

Jamaah lainnya mengalami gangguan jantung, sehingga dievakuasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Di sana jamaah tadi mendapatkan perawatan intensif dan diobservasi dokter spesialis.

P3JH merupakan tim baru dalam jajaran PPIH Arab Saudi. Kemunculannya dilatarbelakangi pengalaman haji tahun lalu. Ketika itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin melihat banyak sekali jamaah kelelahan saat melaksanakan jumrah Aqabah di Mina. Ketika itu tim kesehatan banyak terfokus di tenda perawatan dan KKHI. Sementara petugas lainnya tak memiliki kemampuan memberikan pertolongan pertama.

Hal ini menjadi bahan evaluasi penyelenggaraan haji. Solusi yang muncul adalah harus ada tim tersendiri yang bertugas menyisir jamaah kelelahan. Tim ini kemudian dinamakan P3JH yang terdiri atas tenaga medis dari berbagai universitas dan rumah sakit. Mereka dipimpin oleh Dr Mirwan.

“Mereka adalah para petugas pelayanan umum, namun memiliki kemampuan medis,” terang Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir beberapa waktu lalu.

Tim P3JH disiapkan untuk mengisi kekosongan yang selama ini kurang terlayani secara maksimal karena keterbatasan para petugas pelayanan umum dan kesehatan, khususnya pada masa puncak haji. Mereka akan dioptimalkan pada hari pertama lontar jumrah. Saat itu, jamaah haji Indonesia berjalan kaki tidak kurang dari dua kilometer.

“Perpaduan tim gerak cepat (TGC) Kemenkes, P3JH, dan petugas perlindungan jemaah (Linjam) dalam satu kekuatan diharapkan dapat menjawab tantangan. Dengan begitu, kehadiran negara melalui petugas yang siap melayani jamaah akan lebih dirasakan,” terangnya.

Di samping melakukan pelayanan kesehatan dan evakuasi lapangan, tim ini juga membantu calon jamaah yang tersesat di Masjidil Haram hingga mengantarkan jamaah haji ke terminal bus sampai dengan ke hotel.

Petugas P3JH juga membantu jamaah berisiko tinggi jika tertinggal rombongan, belum menyelesaikan tawaf dan sainya. Mereka membatu mendorong kursi roda jamaah menyelesaikan ibadah umrah wajib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement