IHRAM.CO.ID, Oleh: Eddy Nasrul dari Makkah
MAKKAH — Tim Pembimbing Ibadah PPIH Daker Makkah mengimbau jamaah haji untuk tidak umrah sunah berkali-kali. Meski ibadah itu bernilai pahala dan dianjurkan, memakan tenaga dan dikhawatirkan mengakibatkan kelelahan.
“Yang lebih dikhawatirkan lagi jamaah kemudian tak dapat melaksanakan puncak haji. Kan sayang sekali. Sudah jauh datang ke sini melalui banyak pengorbanan, tapi akhirnya tak dapat melaksanakan tujuan utama,” kata Kepala Seksi Bimbingan Ibadah PPIH Daker Makkah Ansor Sanusi di Syisyah, Makkah, pada Selasa (7/8).
Konsultan ibadah di setiap sektor juga selalu mengimbau jamaah untuk menjaga kesehatan dan menyimpan tenaga untuk puncak haji. Sebab, prosesi haji membutuhkan banyak tenaga. Bayangkan, tambah Ansor, wukuf dilakukan di tenda. Sementara, panas di luar bisa mencapai 50 derajat celcius. Belum lagi bermalam di Muzdalifah yang berangin.
Kemudian, tengah malam berangkat lagi ke Mina. Di sana jamaah harus berjalan kaki dari tenda menuju jamarat untuk melempar aqabah. Jaraknya mencapai dua hingga empat kilometer, bahkan lebih jauh lagi.
“Di sini butuh stamina. Kami tak lelah menyampaikan pesan menjaga stamina. Dan, kami berharap jamaah memahami prosesi haji secara utuh,” kata Ansor.
Sebelumnya, ribuan jamaah haji Indonesia terlihat mendatangi Masjid Aisyah di Tan’im, Arab Saudi. Di sana mereka berihram dan melaksanakan shalat sunah dua rakaat. Setelah itu, mereka keluar berkumpul bersama rombongan, kemudian berjalan sambil bertalbiyah.
Area parkir yang luas dipenuhi bus jamaah dari berbagai negara, baik pagi, siang, maupun malam. Gema talbiyah tak pernah sepi di masjid peninggalan istri Rasulullah, Aisyah ini. Dari sana, jamaah menumpangi bus menuju Masjid al-Haram yang berjarak sekitar 10 km.