Senin 13 Aug 2018 17:06 WIB

BPK Soroti Masalah Kesehatan dan Perjalanan Haji

Ada peningkatan tahun ini dibandingkan tahun lalu soal pelayanan kesehatan.

Petugas haji menggendong jamaah yang sakit
Foto: kemenag.go.id
Petugas haji menggendong jamaah yang sakit

Laporan Warrawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Rombongan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Senin (13/8). Setibanya di bandara, mereka langsung melakukan peninjauan proses kedatangan sejumlah di bandara tersebut.

Proses kedatangan pertama yang ditinjau adalah kedatangan Kloter 58 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede di jalur fast track Gerbang A, Bandara Jeddah. Selepas itu, mereka juga menengok keberadaan klinik Kesehatan Haji Indonesia di Bandara Jeddah. “Soal kesehatan dan perjalanan memang jadi objek pantaun kita tiap tahun,” kata anggota BPK Harry Azhar Aziz di Bandara Jeddah, Senin (13/8).

Ia mengatakan, ada peningkatan tahun ini dibandingkan tahun lalu soal pelayanan kesehatan. Tahun ini, peningkatannya adalah keberadaan klinik kesehatan Indonesia di Bandara King Abdulaziz. “Jadi memang lebih bagus sekarang,” kata Harry.

Kendati demikian, ia mengatakan akan terus melakukan pemantauan secara spesififk terkait pelayanan kesehatan tersebut. Harry juga mengatakan, masih ada rekomendasi BPK yang belum dijalankan perihal pelayanan kesehatan haji. Sebelumnya, BPK menginginkan pelayanan kesehatan masuk dalam sistem Kedutaan Besar RI di Arab Saudi sebagai atase.

Hal itu, menurutnya penting karena pelayanan kesehatan haji tak bisa dibatasi waktu tugas selama penyelenggaraan. Menurutnya, ada jamaah Indonesia yang telah berada di Tanah Suci sebelum dan sesudah waktu penugasan tim kesehatan di Tanah Suci.

Harry Azhar agaknya tak menyinggung soal jamaah reguler karena seluruh jamaah reguler tiba di Tanah Suci selepas seluruh petugas tiba. Kendati demikian, menengok pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, ada sejumlah jamaah yang masih memerlukan perawatan di rumah sakit Arab Saudi pada akhir masa kepulangan jamaah.

Ia juga mengatakan, BPK merekomendasikan perawatan kesehatan terpadu di Tanah Suci. “Sekarang belum terkomunikasikan. Sudah kita usulkan tahun lalu, tapi kayaknya masih agak panjang ceritanya,” kata Harry.

Sementara itu, Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar memuji pelaksanaan jalur cepat di Bandara King Abdulaziz. Ia juga terkesan dengan kondisi lengang di bandara tersebut. “Dulu sebelum-sebelumnya tak begini,” kata dia saat menengok bus yang mengangkut jamaah Indonesia ke Makkah.

Rombongan BPK datang dalam jumlah 15 orang. Mereka akan dibagi dua tim yang mengawasi kerja Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama. Mereka akan berada di Tanah Suci hingga 28 Agustus nanti. Di Bandara Jeddah, tim itu disambut Konjen RI di Jeddah Hery Saripudin dan Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement