Laporan Wartawan Republika.co.id, Erdy Nasrul dari Makkah, Arab Saudi
IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Tenda Arafah untuk jamaah haji Indonesia sudah disiapkan. Baik jamaah reguler atau pun khusus akan menempati area yang sudah ditetapkan maktab yang bekerja di bawah naungan muassasah. “Fasilitas tenda cukup luas,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis pada saat meninjau Arafah beberapa waktu lalu.
Tenda di sana berkapasitas beragam. Ada yang menampung seratus, dua ratus, sampai satu kloter. Tenda terbuat dari bahan antiapi, sehingga tidak mudah terbakar. Usia tenda rata-rata baru satu tahun, sehingga nyaman untuk ditempati.
Maktab juga menyediakan kipas angin yang menyemprotkan uap air. Ada ratusan kipas semacam itu akan disebar ke setiap tenda. Fasilitas tersebut dimaksudkan untuk kenyamanan jamaah selama melaksanakan inti ibadah haji.
Karpet yang menjadi pelindung jamaah dari tanah juga tersedia. Ukurannya cukup tebal sehingga membuat mereka nyaman untuk duduk dan berbaring di atasnya.
Selama di Arafah nanti, jamaah akan mendapatkan makanan nasi. Makanan disiapkan di dapur-dapur semipermanen. Peralatan masak disiapkan seadanya. Hidangan yang disajikan berupa ayam, ikan, dan tumisan sayur.
Seperti paket makanan jamaah haji, nasi dan lauk-pauk akan dikemas di alumunium foil dan didistribusikan. Mereka dapat langsung menyantap makanan itu selama wukuf.
Wukuf akan dilaksanakan pada Senin, 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan 20 Agustus. Imam Masjid al-Haram Syekh Abdurrahman as-Sudais akan menyampaikan khutbah Arafah yang nantinya diterjemahkan kedalam lima bahasa. Salah satunya Indonesia.
Jamaah haji dapat memahami pesan takwa yang disampaikan dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Terjemahan khutbah dapat dinikmati melalui jaringan radio.
Mereka tak perlu mengkhawatirkan fasilitas sanitasi. Toilet di sana siap digunakan kapan pun. Berdasarkan pantauan pekan lalu, air di setiap toilet sudah mengalir dan dapat digunakan untuk membersihkan badan. Toilet disiapkan di setiap area wukuf maktab.
Area Arafah juga ditumbuhi pepohonan yang hijau. Pengadaan pohon tersebut difasilitasi pemerintah Indonesia beberapa dekade lalu. Sri Ilham mengimbau jamaah menjaga setiap fasilitas yang ada di sana. Pohon hijau di sana tidak boleh dirusak. Fasilitas tenda dan lainnya harus dijaga dengan baik untuk pelaksanaan haji di tahun yang akan datang.
Petugas akan mendahului jamaah untuk berada di Arafah. Tim Arafah akan sampai di area wukuf pada tanggal 7 Dzulhijjah malam hari. Di sana mereka akan memeriksa segala kesiapan untuk jamaah bermalam dan melaksanakan ibadah.
Sehari kemudian tim petugas haji juga ada yang datang lebih dahulu. Mereka akan menyambut kedatangan jamaah dan mengatur penempatan mereka. Petugas kloter juga mendampingi jamaah selama mobilisasi dari pemondokan ke maktab Arafah.
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi KH Ali Zawawi mengimbau jamaah tidak banyak beraktivitas di luar tenda selama wukuf. Sebab cuaca selama wukuf sangat panas, diprediksi mencapai 50 derajat Celsius. Sengatannya dapat dengan mudah mengakibatkan jamaah mengalami dehidrasi.
Selama di tenda jamaah diimbau menjaga diri dan menjauhi larangan ihram. Seperti memotong kuku, memburu binatang, memotong rambut, dan lainnya.