Rabu 15 Aug 2018 18:48 WIB

Kloter Terakhir Jamaah Indonesia Tiba Besok Pagi

Jadwal pendaratan di Bandara King Abdulaziz Jeddah pun kian padat.

Jamaah haji Indonesia tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah (ilustrasi)
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji Indonesia tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah (ilustrasi)

Laporan Wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Gelombang kedatangan jamaah haji Indonesia dijadwalkan pungkas pada Kamis (16/8) dinihari nanti. Menjelang akhir kedatangan tersebut, jadwal pendaratan di Bandara King Abdulaziz Jeddah kian padat.

Hingga pagi hari menjelang gelombang kedatangan hari terakhir, sebanyak 199.329 jamaah Indonesia telah tiba. Dengan petugas yang menyertai dari daerah, total yang telah tiba 201.809 orang dari total kuta 221.000 jamaah asal Indonesia.

Hari terakhir gelombang kedua dimulai dengan kedatangan Kloter 82 Embarkasi Surabaya pada Rabu (25/8) pukul 09.15 waktu setempat yang membawa 450 jamaah. Setelah itu, menyusul Kloter 93 Embarkasi Solo membawa 360 jamaah.

Sebanyak enam kloter kemudian menyusul hingga pergantian shift petugas haji Indonesia pada pukul 20.30 waktu setempat. Kloter 95 Embarkasi Solo yang tiba pada waktu itu. Jeda ketibaan paling lama berkisar dua jam dengan beberapa pendaratan jaraknya hanya 15 menit satu sama lain.

Baca: 216 Calhaj Kloter Terakhir Embarkasi Medan Diberangkatkan

Pada shift dua, dimulai dengan kedatangan Kloter 94 Embarkasi Jakarta-Bekasi pada pukul 21.35 waktu setempat. Kemudian ditutup empat pendaratan selanjutnya dengan Kloter 96 Embarkasi Jakarta-Bekasi pada Kamis (16/8) pagi.

Rohmi (46 tahun) seorang jamaah asal Cilacap yang datang bersama Kloter 94 Embarkasi Solo tetap mensyukuri kedatangannya pada kloter-kloter akhir. “Ya bagaimana lagi, katanya memang sudah diundi dari seluruh Indonesia,” kata Rohmi selepas tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Ia merencanakan akan bersitirahat di Madinah selepas menjalani puncak ibadah haji pekan depan.

Saban Adi Sukarto (65 tahun) juga mengatakan tak masalah harus datang paling terakhir. “Cuma lama nunggunya saja,” kata dia. Pria yang berhaji dari penghasilan sebagai petani itu mengharapkan bisa melaksanakan puncak ibadah haji dengab lancar dan nantinya memenuhi Arbain di Masjid Nabawi, Madinah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement