IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Dana Ziarah Haji Malaysia, Tabung Haji, telah memutuskan untuk memulai kampanye kebersihan besar-besaran. Kampanye dilakukan di antara para peziarah Malaysia selama haji. Ini sebagai langkah untuk memastikan tenda mereka di Mina adalah tenda terbersih di antara negara-negara lain.
Dilansir Arab News, Tabung Haji akan memimpin latihan "gotong-royong" untuk pertama kalinya di kota tenda Mina selama Masyair. Gotong-royong adalah budaya yang kuat di masyarakat Malaysia.
Masyair melibatkan gerakan besar-besaran dari sekitar tiga juta peziarah dari seluruh dunia. Selama waktu ini, padang gurun yang dulu kosong akan penuh dengan peziarah. Dengan demikian kebersihan akan menjadi tantangan terbesar bagi para jamaah.
Sebanyak 30.200 warga Malaysia akan melakukan ziarah haji tahunan tahun ini. Ziarah ini akan dikelola dan difasilitasi oleh Tabung Haji. Tagline yang ditetapkan Tabung Haji tahun ini adalah "Kebersihan mencerminkan kemurnian haji seseorang."
"Tujuannya adalah untuk membuat tenda kami di Mina menjadi yang terbersih di antara semua negara di sini," kata Kepala Delegasi Haji Malaysia dari Tabung Haji, Syed Saleh Syed Abdul Rahman.
Dia menambahkan, selain kampanye kebersihan di Mina, badan Haji Malaysia juga akan meluncurkan kampanye serupa di Arafah dan Muzdalifah. Peziarah disarankan untuk membawa kantong sampah dan menjaga kebersihan area masing-masing.
Syed Salleh menekankan bahwa mempertahankan reputasi yang baik itu penting dan dapat menghasilkan banyak manfaat yang diberikan oleh pemerintah Saudi. Tabung Haji telah membangun reputasi yang solid sebagai badan manajemen haji yang efektif, yang diakui dan dikagumi oleh pemerintah Saudi dan peziarah dari seluruh dunia.
Tahun ini, para peziarah haji Malaysia akan menikmati ruang yang lebih nyaman di mana interior tenda telah berkurang dari debu. Lantainya kini dilapisi dengan lantai keramik. Juga akan ada toilet berlantai ganda di Arafah dan Muzdalifah.
Awal bulan lalu, Malaysia dan Arab Saudi mulai melakukan jalur cepat imigrasi yang mengurangi waktu dalam pemrosesan para peziarah Malaysia ke Makkah. Mulai tahun ini, khutbah Arafah juga akan disampaikan dalam Bahasa Melayu untuk mengakomodasi sejumlah besar peziarah yang berbahasa Melayu selama Haji. Bahasa lain yang diakomodasikan adalah bahasa Arab, Urdu, Persia, Perancis dan Inggris.