Rabu 15 Aug 2018 20:06 WIB

Menag: Jamaah akan Kelelahan Saat Dekat Wukuf

fisik jamaah calon haji gelombang pertama tentu lebih terforsir

Jamaah haji melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Namirah saat berwukuf di Padang Arafah (ilustrasi)
Foto: Mast Irham/EPA
Jamaah haji melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Namirah saat berwukuf di Padang Arafah (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan jamaah Indonesia akan kelelahan saat tahapan ibadah haji memasuki fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Tahapan ini yang dekat dengan amalan wukuf dan jumrah. "Jamaah kita akan tinggal di Mina selama dua sampai tiga hari di Mina dalam kondisi fisik yang sebenarnya sudah melampaui puncaknya, karena sudah berhari-hari," kata dia di Makkah, Rabu (15/8).

Dia mengatakan fisik jamaah calon haji gelombang pertama tentu lebih terforsir. Mereka sudah sejak awal di Madinah untuk shalat berjamaah 40 rakaat tanpa putus atau Arbain di Masjid Nabawi ditambah ibadah umrah wajib di Makkah.

Sementara jamaah gelombang dua yang memulai musim haji dari Makkah relatif lebih bugar. Mereka baru menjalani umrah wajib, baru fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) dan ditutup dengan amalan shalat Arbain di Madinah.

Meski begitu, jamaah dari masing-masing gelombang memiliki kendala yang sama, yaitu soal kebugaran fisik setelah menjalani banyak amalan dalam rangkaian ibadah haji. Maka dari itu, Lukman yang merupakan Amirul Hajj meminta jamaah Indonesia terus cermat dalam mengatur jadwalnya di Tanah Suci sehingga stamina tidak terkuras untuk hal yang tidak perlu.

"Mudah-mudahanan kesehatan tetap terjaga, apa yang dikonsumsi tidak berlebihan, istirahat cukup sehingga kesehatan tetap terjaga," kata dia.

Menag Lukman juga mengingatkan jamaah agar membiasakan diri dengan berbagai keterbatasan fasilitas saat Armuzna. Alasannya, kawasan Armuzna itu tingkat kenyamanannya tergolong berbeda dengan di Makkah dan Madinah.

"Di Makkah dan Madinah, jamaah kita tinggal di hotel berbintang dengan fasilitas yang terpenuhi. Tapi di Arafah dan Mina mereka tinggal di tenda-tenda yang berdesakan. Dengan fasilitas toilet terbatas dan harus menempuh perjalanan jauh menuju jamarat untuk jumrah. Itu kondisi jamaah kita diuji tak hanya kesabaran tapi juga ketahanan fisik," kata dia.

Dengan segala keterbatasan itu, Lukman meminta para petugas haji selalu melayani, membina, dan melindungi jamaah Indonesia agar dapat menjalani segala tahapan ibadah haji, termasuk saat fase Armuzna. "Karena itu saya mengimbau petugas haji memusatkan konsentrasi mendampingi jamaah haji," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement