IHRAM.CO.ID,MAKKAH -- Pengetahuan dan kesabaran adalah kunci dalam pelaksanaan masyair. Ritual haji paling menantang itu membawa jamaah dari Makkah ke Arafah untuk wukuf. Jamaah berjalan berbondong-bondong dalam doa.
Dilansir New Straits Times, Direktur Operasi Tabung Haji (TH) Malaysia, Tengku Aziz Raja Abdullah mengatakan penting bagi para jamaah dipersenjatai dengan pengetahuan tentang masyair. Sehingga mereka dapat melakukan ritual dengan benar.
"Haji tidak seperti pergi untuk tur atau liburan. Ada aturan dan ini tidak boleh dianggap enteng," katanya.
TH telah memberikan segala panduan untuk setiap ritual haji bagi jamaah haji. Mulai dari daftar periksa hingga doa-doa. Peziarah harus merujuk pada daftar periksa sebelum berangkat dan tidak boleh dilakukan selama Masyair.
"Jika merasa tidak pasti apakah ritual tertentu telah dilaksanakan dengan benar atau tidak, silakan bertanya ke salah satu pemandu agama kita sebelum meninggalkan Mina ke Makkah, misalnya, apakah jumlah kerikil yang diperlukan telah terlempar ke jamarat atau pilar cukup atau tidak,”kata dia kepada media Malaysia di markas besar ABraj Al-Janadriyah.
Sangat penting untuk menyelesaikan semua ritual dan memastikan semuanya dilakukan dengan benar sebelum pergi. Masyair mengacu pada pergerakan besar peziarah yang berjumlah hampir tiga juta dari seluruh dunia, dari Makkah ke Arafah untuk wukuf, seterusnya ke Muzdalifah untuk mengambil kerikil dan ke Mina untuk ritual rajam.
Peziarah akan tinggal di tenda semalam di Arafah dan sekitar tiga malam di Mina. Tengku Aziz menyarankan para peziarah untuk tidak membawa terlalu banyak barang ke tenda dan tidak menyibukkan diri dengan barang-barang yang dibawa.
Ini karena waktu sangat berharga di sana dan harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk beribadah. Di Arafah, penting bagi peziarah untuk memiliki daftar harapan atau doa selama wukuf.
“Buatlah daftar doa, bisa dalam bahasa Arab atau terjemahan. Beberapa orang merasa lebih nyaman untuk membaca doa dalam bahasa sendiri yang lebih lancar dan itu bisa dilakukan,”katanya.
Peziarah yang memahami dahsyatnya wukuf tidak akan memanjakan waktu dengan membuang aktivitas seperti mengobrol. Wukuf di Arafah penting dalam haji. Sehingga TH mempersiapkan para peziarah melalui kursus, forum dan ceramah untuk memastikan jamaah memanfaatkannya dengan baik.
Wukuf yang berarti berdiri atau hadir di Arafah merupakan puncak haji dan merupakan hari yang paling baik dalam Islam. Selama wukuf atau Hari Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah, langit akan terbuka dan Allah akan menerima doa dan pertobatan yang tulus.
Peziarah akan menghabiskan waktu mereka di Arafah dalam doa. Mereka dapat berdoa untuk berkah diri mereka sendiri, orang yang dicintai, dan agar dosa mereka diampuni. “Para peziarah juga harus berdoa agar mereka tidak menghadapi tantangan yang tidak bisa mereka atasi," katanya.