IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Ribuan jamaah Haji Khusus anggota Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) Ahad (19/8) siang Waktu Arab Saudi (WAS) mulai bergerak meninggalkan hotel transit tempat mereka menginap sementara menuju Mina.
"Esok paginya WAS akan bergerak ke Arafah,” ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) Himpuh Muharom Ahmad melalui keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Ahad (19/8).
Muharom menyatakan Ketum HIMPUH Baluki Ahmad beserta jajaran pengurus HIMPUH lainnya terus memonitor dan melakukan pendampingan kepada para pimpinan dan petugas PIHK dalam lima hari terakhir.
Ada pun persiapan jamaah saat akan memasuki puncak Ibadah haji di Arafah dan Mina (Armina) sudah tidak ada kendala lagi. Sebab, persiapan administratif dan kendala teknis di lapangan telah selesai pada 7 Dzulhijjah.
Selain itu,
akomodasi dan tenda-tenda jamaah haji khusus di Armina
sudah disiap dan lengkap. "Tidak kurang 250 bus telah selesai i'timad dan siap untuk membawa jamaah melakukan Ibadah puncak ke Armina dan Masjidil Haram selama 3 hari kegiatan Tarwiyah, Wujuf Arafah, Mabit di Muzdalifah dan di Mina," ujar Muharom.
Sementara itu Ketum HIMPUH H Baluki Ahmad menambahkan tantangan terbesar tahun ini adalah area di Maktab-Maktab terdekat dengan Jamarat di Mina sangat padat dan memerlukan perhatian serius semua pihak terkait. Dalam enam Maktab dari Maktab 111 hingga 116 selain diisi jamaah haji Indonesia juga ditambah calon jamaah haji Malaysia dan Brunei.
"Semula mereka hanya menempati dua maktab, kini telah berbaur di empat maktab terdepan. Kita berharap ke depannya, bersama-sama Pemerintah RI hak penempatan area Majr Kabs dikembalikan sepenuhnya kepada Indonesia," ucap Baluki.
Awalnya area Majr Kabs yang dekat Majarat adalah untuk penempatan 10 persen jamaah haji khusus Indonesia. Ini sebagai bagian tidak terpisahkan dari akomodasi seluruh jamaah haji Indonesia yang 90 persennya ditempatkan di Muaisim yang jaraknya 2 km dari Jamarat.