IHRAM.CO.ID, Laporan wartawan Republika, Fitriyan Zamzami dari Makkah
MAKKAH -- Angin kencang dan hujan melanda Arafah sejak Ahad (19/8) maghrib. Lokasi maktab jamaah Indonesia juga terdampak meski tak ada kerusakan besar akibat terpaan angin kencang tersebut.
Mendung mulai menggulung di langit Arafah sejak menjelang petang. Saat itu, angin kencang sudah mulai bertiup dan menerbangkan debu-debu.
Saat shalat maghrib dilaksanakan di masjid utama maktab Indonesia, hujan turun dan angin kian kencang menggoyang pondasi-pondasi tenda. Pada saat itu, ketika imam hampir menyelesaikan shalat Isya yang dijamak, listrik di maktab Indonesia padam.
Sebagian jamaah kemudian keluar dari tenda sembari meneriakkan takbir dan tahlil. Pada pukul 20.30, angin mulai reda dan hujan berhenti.
Dari masing-masing maktab yang ditempati jamaah Indonesia, belum ada tenda jamaah rubuh. Kendati demikian, sejumlah jamaah dari Kloter 79 Surabaya yang tinggal di Maktab 52 sempat dievakuasi sementara ke tenda Kloter 53 Jakarta-Pondok Gede akibat terjadi kebocoran pada tenda.
Tenda Pos Kesehatan Haji Indonesia di Arafah juga harus ditahan sejumlah petugas sepanjang terjadi angin kencang agar tak roboh.
"Insya Allah tenda kita konstruksinya sudah kuat dan mari berdoa tak terjadi apa-apa yang tak kita inginkan," kata Kasatgas Arafat Arsyad Hidayat yang ikut memantau keadaan di Maktab 20.
Ia mengenang, tahun lalu juga terjadi badai sehari sebelum wukuf di Arafah. Kendati demikian, saat itu tak disertai hujan melainkan badai debu.