Senin 20 Aug 2018 06:41 WIB

Kipas tak Mempan Usir Panas Arafah

Fasilitas pendingin udara tak bisa digunakan karena keterbatasan pasokan listrik.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Friska Yolanda
Suasana di tenda Arafah.
Foto: Amin Madani
Suasana di tenda Arafah.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami dari Makkah

MAKKAH -- Tenda-tenda jamaah di Arafah tahun ini kembali hanya dilengkapi kipas angin dengan penyemprot air. Sejumlah jamaah mengeluhkan, keberadaan kipas-kipas tersebut belum merata dan tak bisa mendinginkan tenda.

Novel (45 tahun) seorang jamaah Kloter 03 Balikpapan mengatakan kipas angin di tendanya tak merata. Ia ada empat unit di salah satu sisi dan satu unit di sisi seberangnya. “Jadi yang di sisi yang kipasnya sedikit kepanasan betul,” kata Novel saat ditemui di Arafah, Ahad (19/8). Tenda-tenda kloter tersebut terletak di Maktab 20, Arafah.

Tenda yang ditempati rombongannya memang terasa sangat gerah pada satu sisi dan agak sejuk pada sisi lainnya. Rombongan itu menerapkan kebijakan menempatkan anggota rombongan yang lebih lemah pada sisi yang lebih sejuk.

Sementara Mopang, seorang jamaah perempuan dari kloter yang sama tapi berbeda tenda mengeluhkan yang sama. “Sampe ndak bisa tidur saya,” kata dia. Penyebaran kipas angin di tendanya tergolong lebih merata namun ia tetap mengeluhkan kepanasan.

photo
Jamaah membuka kain ihram karena kepanasan dalam tenda di Arafah, Ahad (18/9). Kipas angin tunggal di salah satu tenda itu dan empat di sisi sebelahnya tak mampu mengusir panas di tenda tersebut.

Seorang jamaah lainnya dari Balikpapan, Azizi (40 tahun) mencoba lebih bijak soal keadaan di Arafah. “Dengan begini kita bisa merasakan sulitnya perjuangan Rasulullah saat berhaji pada masa lalu,” kata dia.

Sejumlah jamaah juga mengeluhkan keadaan panas yang tak bisa diusir kipas angin-kipas angin di tenda pada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Terkait keluhan itu, Lukman mengatakan bahwa maktab Indonesia harus menggunakan kipas angin karena tak ada pasokan listrik yang permanen di Arafah. “Sedangkan kalau kita pakai AC itu butuh pasokan listrik yang besar,” kata Menag yang juga datang sebagak amirul hajj Indonesia itu di Arafah.

Berdasarkan pengalaman tahun lalu, menurut Kemenag, PPIH Arab Saudi sudah mrmperbanyak kipas dengan air. “Jadi kalau bisa dibuka saja tendanya,” kata Menag.

Terlepas panas di tenda jamaah, Menag mengatakan, masjid perempuan dan laki-laki sudah lebih dingin karena ada dua AC besar. Demikian juga dengan pos kesehatan yang sudah berpendingan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement