IHRAM.CO.ID, Oleh Erdy Nasrul dari Makkah
MAKKAH -- Insiden angin kencang disertai hujan di Arafah pada Ahad (19/8) malam tak menghambat prosesi wukuf. Meski ada sebagian tenda rusak, jamaah tetap bertahan di Arafah untuk tetap melanjutkan prosesi ibadah haji.
Tak hanya di Makkah, angin kencang juga terjadi di Mina yang menjadi tempat ribuan jamaah melaksanakan tarwiyah. Mereka harus berada di luar tenda berhujan-hujanan untuk keselamatan. Hal sama juga dialami ribuan jamaah di Masjid al-Haram yang melaksanakan tawaf. Kiswah Ka’bah harus bergeser sehingga menampakkan batu-batu kotak yang merupakan tulang bangunan yang disakralkan miliaran umat Islam.
Teriakan takbir dan zikir menggema di sekitar tenda Arafah. Papan penunjuk jalan yang terbuat dari beton yang tertanam kedalam tanah bergoyang hebat. Para petugas haji membimbing jamaah yang sudah berihram untuk berdoa.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Ahmad Dumyati Bashori mengangkat kedua tangannya memohon kepada Allah agar memberikan kebaikan di padang tempat bertemunya Adam dan Hawa itu, dan juga meminta dijauhkan dari segala keburukannya.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin juga melakukan hal sama sepanjang angin berembus kencang hingga menjatuhkan salah satu besi penyangga tenda masjid di Maktab delapan, dekat pos kesehatan Arafah yang sudah dipenuhi jamaah sakit. Menag menjelaskan insiden tersebut mengakibatkan sejumlah hal. Ada tenda kecil yang tiang penyangganya bukan baja rusak. Sebagian besar jamaah yang sudah di Arafah berhamburan keluar guna menyelamatkan diri.
Distribusi makanan jamaah juga mengalami keterlambatan. Lukman memanggil pihak maktab mempertanyakan hal tersebut. Dia mendapat penjelasan bahwa makanan sudah siap, tapi belum bisa didistribusikan ketika angin berembus kencang. Setelah mereda, makanan didistribusikan kepada jamaah.
Lukman meninjau sejumlah kompleks penginapan jamaah secara acak. Dia menemukan sekelompok jamaah lelaki dan perempuan menikmati makan bersama-sama. Jamaah tersebut mengambil sebagian nasi dan lauk-pauk untuk dikonsumsi bersama-sama dengan menggunakan plastik sambil menunggu makanan katering didistribusikan.
“Kami mohon maaf atas insiden ini. Nanti setelah makan silakan beristirahat agar besok bisa menjalani prosesi wukuf dengan baik,” kata Menag kepada ratusan jamaah asal Ponorogo Jawa Timur yang dipimpin KH Heru Saiful Anwar. Perkataan yang sama juga dia sampaikan kepada jamaah di berbagai maktab.
Kepala Satuan Operasi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) Jaetul Muchlis mengatakan situasi Arafah tidak mengalami permasalahan signifikan, karena tujuh petugas di setiap kompleks tenda kemah menjalankan fungsinya dengan baik. Mereka mengarahkan jamaah keluar tenda dan merapikan area tenda yang rusak.