Rabu 22 Aug 2018 01:06 WIB

Banyak Jamaah Haji Kelelahan Saat Jumrah

Jamaah diminta tidak memaksakan diri jika kondisi fisik tidak memungkinkan.

Jamaah haji melempar jumrah di Jamarat, Mina, Selasa (21/8)
Foto: Zohra Bensemra/Reuters
Jamaah haji melempar jumrah di Jamarat, Mina, Selasa (21/8)

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia banyak yang tumbang saat melakukan amalan haji melempar batu (jumrah) di Jamarat yang berbatasan dengan area Mekkah. Hal ini disebabkan oleh suhu tinggi yang terjadi selama proses pelemparan jumrah.

"Banyak jamaah tumbang karena kelelahan dan heat stroke," kata anggota tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH), Pradipta Suarsyaf kepada Media Center Haji di Mina, Selasa (21/8) waktu setempat.

Berdasarkan pengamatan, Jamarat dengan tenda Mina tempat jamaah menginap setengah hari (mabit) berjarak sekitar dua sampai tiga kilometer. Total jarak Mina-Jamarat pulang pergi sekitar empat sampai enam kilometer dengan lintasan tergolong landai. 

In Picture: Foto Udara Mina, Arafah dan Makkah

Umumnya, jamaah bugar saat berangkat dari tenda tetapi keletihan saat harus kembali ke tenda. Akan tetapi, jamaah mengalami kendala terkena cuaca panas dan paparan cahaya matahari langsung yang terik dengan suhu lebih dari 40 derajat celcius.

Pradipta yang dalam beberapa kesempatan mendampingi pasien terkendala kesehatan mengatakan heat stroke mengancam jamaah Indonesia, sebab mereka harus berjalan jauh yang melelahkan di bawah terik matahari. Beberapa kasus, jamaah terkena heat stroke ditangani hingga cukup bugar untuk kembali ke tendanya di Mina.

Baca juga, Jamaah Haji Menyemut di Mina

Dia menyarankan agar jamaah tidak memaksakan kehendak jika kondisi fisik tidak memungkinkan apalagi sebelum berangkat sudah mengalami gejala demam, lemas, mual, muntah dan pingsan. Penting juga, lanjut dia, memperhatikan dan mengikuti saran dokter kelompok terbangnya.

Adapun pada 10 Dzulhijah yang bertepatan dengan 21 Agustus merupakan hari jumrah pertama dan menjadi yang terpadat. Dalam beberapa kesempatan, jamaah nampak berdesakan untuk melakukan jumrah Aqobah.

Di tiga hari berikutnya, mereka akan melakukan jumrah di hari Tasyrik tetapi diperkirakan kepadatan jamaah di Jamarat tidak berjejal karena terdapat pilihan melempar batu di antara tiga hari yang ditentukan. Sementara jumrah Aqobah hanya dilakukan pada 10 Dzulhijah. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement