IHRAM.CO.ID, MINA -- Tabung Haji (TH) Malaysia memiliki program safari wukuf untuk 117 jamaah Malaysia yang sakit kritis. Melaksanakan haji secara normal adalah sesuatu yang tidak dapat mereka lakukan karena kondisi yang lemah.
Program tersebut membawa jamaah dengan bus khusus ke Arafah sehingga memungkinkan mereka melakukan wukuf pada Senin lalu. Dilansir di New Straits Times, Menteri di Departemen Perdana Menteri yang bertanggung jawab atas urusan agama, Mujahid Yusof Rawa mengatakan delapan bus diubah menjadi ambulans yang dilengkapi dengan tempat tidur dan peralatan rumah sakit.
"Safari wukuf tahun ini diikuti pasien dengan jumlah tertinggi dari tahun sebelumnya," katanya.
Mujahid menambahkan ini adalah inisiatif Tabung Haji untuk memastikan jamaah menyelesaikan haji mereka dengan segala cara. Jamaah dibawa ke Arafah agar dapat berdoa dan membuat permohonan pada hari yang baik itu.
Mereka berada di sana selama dua jam dan kemudian kembali ke pusat medis TH terbesar di Tanah Suci, Syisyah Dar Al-Mubarak. Wukuf adalah ritual yang dinanti jamaah. Pada Hari Arafah tersebut, langit akan terbuka dan Allah akan menerima pertobatan dan doa yang tulus dari jamaah.
Bagian terakhir dari ritual haji, melontar jumrah, bisa dilimpahkan kepada orang lain bagi jamaah sakit. Sebelum safari wukuf diperkenalkan pada 2016, sulit bagi pasien sakit kritis melakukan ritual ini. Mereka tidak dapat dipindahkan dari rumah sakit ke Arafah untuk tinggal di tenda.
"Jadi diputuskan mereka ditempatkan di bus yang diubah menjadi ambulans dan pergi ke Arafah, Dengan cara ini mereka tetap stabil dan kami telah berhasil mengurangi tingkat kematian selama wukuf," kata Kepala TH delegasi haji 1439 H Malaysia, Syed Saleh Syed Abdul Rahman.
Mujahid mengatakan ada dua ambulans lain yang menemani bus jamaah untuk waspada dalam keadaan darurat. Para pasien di bus dirawat dan ditemani oleh masing-masing satu petugas medis. Seorang ustaz juga hadir untuk membimbing mereka
Masih ada empat jamaah yang tidak dapat wukuf tahun ini karena mereka dalam keadaan koma di rumah sakit. Ada total 266 tenaga medis Malaysia di Tanah Suci selama musim haji.
Sebanyak 149 jamaah dirawat di rumah sakit di pusat medis TH, sementara 16 orang dirawat di rumah sakit Saudi. Sebanyak 10 jamaah telah meninggal, satu setelah wukuf karena masalah jantung. Ia mengungkapkan belasungkawa dan mengatakan anggota keluarga telah diberitahu.
"Mereka meninggal karena infeksi dada, masalah jantung, dan dalam satu kasus kanker," katanya.
Dia mengatakan tingkat rawat inap dan kematian lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Tetapi ia memperingatkan semua pihak tidak berpuas diri.
"Kami memiliki lebih banyak spesialis kesehatan masyarakat yang mendatangi jamaah dari kamar ke kamar tahun ini. Mereka bertugas mengidentifikasi jamaah dengan masalah kesehatan," katanya.
Tahun ini, tingkat kesehatan jamaah pun normal karena tenda ber-AC di Arafah juga sangat membantu. Meski demikian, jamaah harus tetal berhati-hati karena cuaca sangat panas.
Mujahid mendesak jamaah untuk mematuhi peraturan TH dan memastikan tidak ada insiden yang tidak diinginkan dalam beberapa hari terakhir. Sejauh ini, semuanya berjalan lancar. Untuk ritual lempar jumrah, jamaah diminta mematuhi jadwal pada waktu shalat ashar dan seterusnya di malam hari.
Jamaah Malaysia saat ini sedang melakukan ritual melontar jumrah, Rabu (22/8). Rotual ini menandakan penolakan iblis dan berlangsung selama empat hari hingga Jumat. Lokasi jamarat berjarak 3,5 Km dari tenda-tenda Malaysia.