IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Kesehatan jamaah haji setelah tiba di Tanah air terus dipantau selama 21 hari ke depan. Kepala KKP Kelas 1 Surabaya Muhammad Budi Hidyat menyatakan pemantauan kesehatan jamaah haji harus terus dilakukan untuk memastikan tidak tertular penyakit tertentu dari Arab Saudi.
"Di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, jamaah haji yang datang dari Tanah Suci kami periksa satu persatu menggunakan thermo scanner," ujarnya kepada wartawan usai menyambut kedatangan jamaah haji kelompok terbang (kloter) 1 Debarkasi Surabaya, Selasa (28/8).
Kloter 1 Debarkasi Surabaya asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada sekitar pukul 03.25 WIB. Budi memastikan jamaah kloter 1 Debarkasi Surabaya asal Situbondo yang berjumlah 450 orang itu semuanya dalam kondisi sehat.
"Sementara kondisi 450 orang jamaah haji asal Situbondo ini kami nyatakan dalam keadaan sehat. Suhu badannya normal semua, tidak ada yang sakit," katanya.
Namun begitu, untuk seluruh jamaah haji yang tiba di Tanah Air, dia menyatakan kondisi kesehatannya masih harus dipantu selama 21 hari ke depan. "Kalau sudah sampai di rumah dan kemudian ada yang mengalami gejala demam, batuk atau pilek, kami harapkan segera melapor ke petugas kesehatan di puskesmas setempat," ujarnya.
Petugas kesehatan di daerah asal jamaah haji itu, lanjut dia, nantinya akan melakukan pemeriksaan apakah sakitnya berasal dari Arab Saudi atau tidak. "Tapi sementara ini, untuk seluruh jamaah haji kloter 1 asal Situbondo yang telah tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, semuanya dalam kondisi sehat," ucapnya.
Hari ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya menerima kedatangan jamaah haji dari tiga kloter, semuanya asal Provinsi Jawa Timur. Masing-masing adalah kloter 1, asal Kabupaten Situbondo, yang telah tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada sekitar pukul 03.25 WIB dini hari tadi. Selain itu kloter 2, asal Kabupaten Bondowoso dan kloter 3 asal Kabupaten Banyuwangi, yang dijadwalkan tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada pagi hari ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika